Beritakota.id, Tangerang – Gerakan Coastal Sweep 2025 yang diinisiasi oleh BPA Foundation bekerja sama dengan The Ocean Cleanup, River Impact, serta masyarakat lokal, berhasil mengangkat lebih dari 11 ton sampah plastik dari kawasan mangrove yang tercemar di pesisir Sungai Cisadane.
Aksi ini difokuskan pada area yang selama puluhan tahun menjadi titik akumulasi sampah plastik dan limbah rumah tangga. Penumpukan limbah tersebut telah merusak ekosistem mangrove, menghambat aliran air, dan meningkatkan potensi pencemaran laut.
Baca juga : Kementerian PU Tanggap Darurat Banjir di 7 Kecamatan Bekasi
Pelaksanaan Coastal Sweep 2025 melibatkan 12 kapal nelayan dan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 4–5 Oktober 2025. Dengan bantuan teknologi drone mapping untuk memetakan area pencemaran, tim di lapangan melakukan pembersihan terarah pada satu dari sepuluh titik prioritas di wilayah pesisir Cisadane.
Sampah yang berhasil dikumpulkan kemudian disortir, ditimbang, dan dimasukkan ke dalam sistem EcoWasteBank yaitu bagian dari inisiatif River Waste Bank, sistem pertama di Indonesia yang memastikan setiap kilogram sampah tercatat dan memiliki nilai ekonomi. Melalui sistem ini, masyarakat dapat menukar sampah yang dikumpulkan dengan uang tunai, tabungan digital, atau kebutuhan pokok.
“BPA Foundation percaya bahwa sampah adalah masalah manusia dan karena itu, manusialah yang menjadi solusinya,” ujar Holida Minihanova, Presiden Direktur BPA Foundation, Minggu (5/10).
Coastal Sweep 2025 merupakan bagian dari komitmen BPA Foundation dalam upaya pemulihan berkelanjutan Sungai Cisadane, dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama perubahan. Melalui pendekatan berbasis data, teknologi, dan kolaborasi komunitas, kegiatan ini menegaskan bahwa pemulihan sungai hanya dapat tercapai jika semua pihak terlibat aktif sebagai bagian dari solusi. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)