Beritakota.id, Jakarta – Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) hari ini menggelar teknikal meeting dalam persiapan penyelenggaraan The Jakarta International Handycraft Trade Fair (INACRAFT) 2023 yang akan dilangsungkan pada 1 hingga 5 Maret di Jakarta Convention Center, Senayan.
Muchsin Ridjan, Ketua Umum Asephi mengatakan Inacraft atau pameran produk kerajinan tangan terbesar di Asia Tenggara ini akan diadakan dalam setahun dua kali. Pertama di bulan Maret ini dan kedua di bulan Oktober yang lebih ditujukan bagi generasi milenial. Pameran yang ke 23 kali ini pihaknya berharap bisa seramai dan membukukan keuntungan seperti sebelum pandemi. Karena saat ini sudah dicabutnya peraturan PPKM.
“Kendati kondisi global berada di situasi resesi. Namun, kondisi pasar domestik kita sedang bagus dan sebab itu mari perkuat pasar domestik kita terlebih dahulu. Inacraft 2023 pihaknya menargetkan transaksi mencapai Rp 145 milyar, dengan 70 ribu pengunjung selama lima hari,”ujarnya
Baby Jurmawati, Sekjen Asephi menyampaikan pasar domestik masih sangat besar walaupun pihaknya menargetkan pasar ekspor. Lanjut Baby, Indonesia bisa jadi The Bright Spot In The Dark seperti pernah disampaikan oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartato. Dimana, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2 % ini berbeda dengan pencapaian negara-negara lain. Indonesia sepertinya agak jauh dari resesi.
“Indonesia kondisinya di tingkat ASEAN stabil. Dan kami yakin bonus demografi penduduk Indonesia menjadi pusat pasar adalah modal dasar di Inacraft. Karena bahan baku dalam negeri, dan pembelinya pun dari dalam negeri,”pungkasnya
Inacraft dianggap bukan sekedar pameran dagang tetapi sudah dianggap sebagai komunitas. Ketika kita dianggap sebagai komunitas, stakeholder semuanya ada disana. Bukan hanya produsen atau pembeli tapi ada pendidikan, anak muda, mencari inspirasi, dan mencari networking. “Kami memikirkan ada satu PR yang sekarang sedang hypening masalah warisan budaya tak benda atau Intangible Cultural Heritage,”tukasnya.
Setelah Asephi survey tak semua BPD-BPD Asephi mengerti apa itu warisan budaya tak benda, dan apa itu indikasi geografis, padahal dua pengukuhan itu kalau di dapat manfaat ekonominya juga sangat besar. “Nanti itu yang akan kami angkat selain ikon yang seperti biasa kami angkat,”tuturnya.
Lanjutnya, seiring perkembangan era digital, Asephi pun sudah memiliki e-commerce. Karena lima tahun kedepan tidak ada yang tahu kalau pameran kriya ini bisa saja digital. Dan Asephi sudah menyiapkan itu sembari melengkapi apa yang belum. “layanan marketplace Inacraft tepatnya dan kita akan collabs dengan Tokopedia, ” sebutnya.
Dikesempatan yang sama Direktur Mediatama Binakreasi, Umi Noor mengatakan sejak Inacraft kedua sampai sekarang mediatama sebagai pelaksana acara masih bekerja sama dan ditunjuk Asephi. Untuk Inacraft nanti persiapan sudah 99 persen hanya tinggal produksi saja.
Lanjutnya, meski pemerintah sudah mencabut aturan PPKM pihaknya tetap mengimbau para peserta untuk memakai masker ketika berada di area pameran. Dan bilamana pengunjung tidak membawa masker panitia akan menyediakan masker di pintu masuk dan di dalam para perajin pun akan menyediakan.