Beritakota,id, Jakarta –Kolaborasi antara duna otomotif dan lifestyle bukan hanya diperlihatkan dengan adanya konser musik hingga festival makanan nusantara di Indonesia Authentic Food Festival (IAFF), namun juga dengan hadirnya Jakarta Auto Runway yang menampikan 8 desainer ternama Indonesia yang membawa brandnya masing-masing. Di antaranya adalah ANW, Amotsyamsurimuda, Elima, IKYK, Raegitazoro, Rinda Salmun, Tanah Le Sae dan Wilsen Willim. Setiap harinya akan akan dua desainer yang akan menunjukkan karya-karya mereka. Show akan dilakukan pada Jumat dan Sabtu (17-18 Maret) setiap pukul 14.00 – 15.00 WIB dan lanjut lagi pukul 16.00 – 17.00 WIB.
Menghadirkan delapan desainer kenamaan Indonesia yaitu Wilsen Willim, IKYK, AMOTSYAMSURIMUDA, RAEGITAZORO, Elima, Tanah le Saé, Rinda Salmun, dan ANW. Kedelapan desainer tersebut akan menampilkan lebih dari 100 koleksi dengan signature style masing-masing yang terinspirasi dari otomotif khususnya sejumlah jenis mobil yang ada di GJAW, yaitu city car, electric car, dan premium car.
Jakarta Auto Runway yang digelar selama dua hari, setiap harinya akan menampilkan dua sesi fashion show. Pada hari perdana ini dibuka dengan koleksi dari jenama RAEGITAZORO dan Elima yang berkesempatan menampilkan koleksinya berdampingan dengan produk otomotif yang premium.
Dengan mengusung tema “Eco Brutalism”, RAEGITAZORO memadukan desain struktur kaku dengan detail hiasan bunga buatan tangan yang cantik secara seimbang, saling membentuk sebuah kombinasi yang unik dan segar. Koleksi ini dikemas tangguh selayaknya mobil premium yang enerjik.
“Ciri khas RAEGITAZORO berupa sentuhan warna neon yang futuristik, radikal, dan menantang kembali ditampilkan melalui 19 koleksi bersiluet A dan I dengan perpaduan warna biru, putih, dan hijau neon, dibentuk dari bahan denim, katun, dan campuran dari sisa-sisa bahan yang mengusung eco-fashion sesuai tema yang diangkat,” papar desainer Raegita.
Sedangkan jenama Elima mempersembahkan koleksi bertema “Bandara” yang diambil dari singkatan Bandara Udara di Indonesia, seperti Kuala Namu, Rendani, Halim Perdana Kusuma, dan lainnya. Tema ini dilatari oleh upaya jenama ini untuk turut membantu mempromosikan keindahan daerah-daerah di Indonesia sebagai tujuan destinasi wisata, seiring dengan kembali bangkitnya industri pariwisata Indonesia yang mulai ramai setelah pandemi Covid 19.
“Meski bertema traveling, koleksi Bandara ini dirancang versatile atau multiguna. Tak hanya untuk traveling, koleksi ini juga fashionable dan nyaman dikenakan untuk kegiatan sehari-hari dari acara santai hingga resmi. Konsep versatility ini memudahkan wanita masa kini yang mempunyai banyak kegiatan, termasuk mobilitas dalam berkendara, agar tetap fashionable,” jelas Laila Azra, Co-founder Elima.
Fashion show sesi kedua diawali dengan koleksi dari Tanah le Saé yang mengangkat tema “A Day” dimaknai sebagai sebagai sebuah kontemplasi tentang masa lalu dan era yang akan datang. Tanah le Saé menghadirkan koleksi berisikan arsip perjalanan serta perkembangan Tanah le Saé, sebagai wujud kontemplasi akan suka duka yang telah dilalui dan persiapan memasuki masa yang akan datang. Koleksi busana siap pakai ini dibagi dalam empat kategori yaitu pagi, siang, dan malam, di mana masing-masing menggambarkan tentang cara manusia meresapi dan beradaptasi dengan kondisi serta situasi yang akan dialaminya.
“Tanah le Saé kembali mengelaborasikan teknik daur ulang yang menjadi bahan dari koleksi ini, mulai dari sisa kain, ataupun kain lama yang dikumpulkan kemudian diolah dengan teknik serta identitas label ini. Hal ini dilakukan bukan hanya sebagai kepedulian terhadap lingkungan namun juga menjadi bentuk ajakan bagi masyarakat indonesia, terutama pelanggan kami untuk mulai memiliki langkah menyelamatkan bumi. Tak hanya itu infusi romantisme yang selalu dijunjung Tanah le Saé, konsisten hadir dalam delapan belas tampilan busana yang dapat dipakai kapan saja menemani beraktivitas,” ungkap Denniel Richard, Co-founder & Creative Director Tanah le Saé.
Kemudian, jenama ANW menampilkan koleksi bertema ‘M’ yang terinspirasi dari pergerakan saat berkendara yang menghasilkan siluet ber-volume seperti tertiup angin. Koleksi ini menampilkan teknik kerut dan bordir bunga yang menjadi ciri khas jenama ini. ANW menampilkan 18 look dan berkolaborasi dengan jenama lokal lainnya, seperti sepatu dari Danliem serta perhiasaan dari Project Piccolo dan Amstamb.
“Kolaborasi fesyen dan otomotif di Jakarta Auto Runway ini tentunya sangat menarik dan unik karena baru pertama kalinya dua industri yang berbeda ini menjadi satu. Kami harapkan melalui kolaborasi ini industri otomotif dan fesyen dapat saling membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai sustainability,” papar Astrid Nadia Wiradinata dan Ilanie Prasetyo, Owner dan Co-Owner ANW.
Tahun ini, pameran GAIKINDO Jakarta Auto Week 2023 (GJAW) hadir dengan mengusung identitas baru, Automotive X Lifestyle yang memadukan perkembangan industri otomotif dan lifestyle (gaya hidup), meliputi fesyen, musik, dan kuliner. Dari sekitar lebih dari 60 merek otomotif yang berpartisipasi dalam pameran ini akan menyelaraskan dengan unsur gaya hidup, termasuk fesyen. Untuk pertama kalinya, pameran GJAW menghadirkan Jakarta Auto Runway, terobosan baru yang menampilkan kolaborasi apik dari fesyen dan otomotif di atas runway.