Kolaborasi Semua Pihak Dalam Penanganan Stunting dan Gizi Buruk

Beritakota.id, Jakarta – Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Hal ini dikarenakan anak stunted, bukan hanya terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) saja, melainkan juga terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas dan kreativitas di usia-usia produktif.

Komitmen pemerintah untuk mencetak generasi emas yang sehat dan kuat salah satunya adalah dengan upaya menekan angka stunting di Indonesia.

Prioritas pemerintah dalam penanganan stunting tetap difokuskan pada pelayanan kesehatan dan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Strategi nasional yang dilakukan untuk percepatan pencegahan stunting tahun 2018 – 2024 meliputi 5 pilar, yaitu:

  1.       Komitmen dan Visi Kepemimpinan
  2.       Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku
  3.       Konvergensi Program Pusat, Daerah dan Desa
  4.       Ketahanan Pangan dan Gizi
  5.       Pemantauan dan Evaluasi

KOPMAS, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat mengadakan diskusi mengangkat tema “Intervensi Kebijakan Sebagai Alternatif Solusi Pencegahan Gizi Buruk Dan Stunting Di Indonesia” bertempat di Gedung PP Muhammadiyah Jakarta, Selasa (28/6).

KOPMAS dengan programnya yang fokus pada upaya pemenuhan hak kesehatan masyarakat memandang diperlukan pemahaman bersama mengenai hal-hal yang mempengaruhi kejadian stunting dan gizi buruk di Indonesia, program dan strategi pengentasan stunting yang telah dilakukan oleh pemerintah hingga peranan pihak swasta dan masyarakat luas hingga bisa tercapai penurunan stunting hingga 14%.

Turut Hadir beberapa narasumber dalam diskusi tersebut diantaranya, Rusmarimi dari Kopmas, Dr. Irma Ardiana, Direktur Bina Ketahanan Balita & Anak, BKKBN,    Dra. Chairunnisa M.Kes, Ketua majelis Kesehatan PP Aisyiyah, dr. Erna Mulati, M.Sc.,CMFM, Direktur Kesehatan Ibu dan Anak Dirjen Kesmas, DR. Dewi Aryani, M.Si., Anggota Komisi IX DPR RI, Fraksi PDIP, Dr. TB. Rachmat Sentika SpA (K).,MARS, Sofie Wasiat Pengamat Kebijakan Publik, Afwan Purwanto – Perwakilan AJI Jakarta

Rusmarini dari Kopmas mengatakan,”Kami susah banyak melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di beberapa daerah dengan biaya urunan, dan kami siap membantu Kemenkes untuk melakukan sosialisasi.”

Juga diperlukan adanya kerjasama saling bersinergi antar lembaga dan semua pihak dalam menangani Stunting dan gizi buruk agar bisa tercapai target14% di tahun 2024.

sejalan dengan komitmen KOPMAS menjadi mitra pemerintah dalam pengawasan kesehatan masyarakat, berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan bagaimana implementasi setiap kebijakan tersebut hingga sampai ke masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *