300 Miliar Bantuan Kemenag untuk Yatim dan Disabilitas

Beritakota.id, Jakarta – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) berhasil menyalurkan bantuan senilai total Rp300 miliar dalam rangka peringatan 10 Muharram, atau yang dikenal sebagai “Lebaran Yatim” tahun ini. Bantuan tersebut menjangkau lebih dari 500 ribu anak yatim dan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, sebuah pencapaian luar biasa dalam waktu singkat.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengungkapkan kebanggaannya atas program ini. “Ini adalah gebrakan luar biasa dari Kementerian Agama. Dalam waktu singkat, kami mampu menghimpun dana hingga Rp300 miliar dan menyalurkannya kepada anak-anak yatim di seluruh Indonesia,” ucap Menag Nasaruddin Umar, Jumat (4/7/2025).

Penyaluran bantuan ini tersebar merata di sejumlah provinsi dengan jumlah penerima dan nilai bantuan yang bervariasi. Propinsi Jawa Barat menjadi wilayah dengan penerima manfaat tertinggi, mencakup 246.214 anak yatim dan 8.373 penyandang disabilitas. Total 403.808 bingkisan senilai Rp128,2 miliar disalurkan di provinsi ini. DKI Jakarta menyusul dengan 100.121 anak yatim dan 3.969 penyandang disabilitas, menerima 101.161 bingkisan dengan nilai bantuan Rp38 miliar. Nusa Tenggara Barat, bantuan diberikan kepada 78.107 anak yatim dan 441 penyandang disabilitas, dengan total nilai bantuan Rp6,79 miliar. Jawa Tengah menjangkau 30.440 anak yatim dan 3.180 penyandang disabilitas, dengan total 33.572 bingkisan senilai Rp9,65 miliar. Sumatera Utara mencatat penyaluran kepada 22.086 anak yatim dan 1.945 penyandang disabilitas, dengan total 171.877 bingkisan senilai Rp48 miliar.

Menag Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memberdayakan umat, termasuk mendukung anak-anak yang kurang mampu secara finansial. Tujuannya adalah agar mereka tidak terjerumus dalam praktik-praktik menyimpang. “Kita fasilitasi agar mereka tidak jatuh dalam pergaulan bebas atau perzinahan, dan ini akan terus kita lanjutkan,” tegasnya.

Inisiatif Kemenag Lainnya: Penghijauan dan Eco-Teologi

Selain program Lebaran Yatim, Kemenag juga tengah aktif mendorong program nasional lain yang inovatif:
Program Penghijauan Terkait Pernikahan: Kemenag mewajibkan setiap pasangan yang akan menikah untuk menanam satu pohon. Dengan rata-rata dua juta pasangan menikah per tahun, inisiatif ini diperkirakan dapat menambah dua juta pohon baru setiap tahunnya.

Kompetisi Lingkungan: Kemenag juga akan memberikan penilaian kepada pondok pesantren, masjid, kampus, dan kantor-kantor Kemenag yang paling hijau dan cantik. “Kita ingin menyulap pesantren menjadi taman bunga,” jelas Menag.

Gerakan yang disebut sebagai eco-teologi ini telah mendapatkan respons positif dari berbagai negara. Menag percaya bahwa pendekatan agama terbukti lebih efektif dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dibandingkan pendekatan formal dan politik.

Keberhasilan Lain dan Apresiasi Internasional
Pada kesempatan yang sama, Menag juga menyinggung keberhasilan pemerintah dalam menurunkan biaya haji tahun ini. Ia juga menyoroti kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi yang disambut hangat oleh Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

“Pertemuan itu membahas banyak hal strategis, mulai dari investasi, ekonomi, haji, hingga geopolitik Timur Tengah. Alhamdulillah, Presiden kita diterima secara luar biasa dan membawa kabar baik bagi Indonesia,” tuturnya.

Menag menegaskan bahwa bantuan kepada anak yatim dan disabilitas ini bukan hanya simbolis, melainkan cerminan jiwa bangsa yang masih peduli. “Ini bukti bahwa Indonesia masih punya rasa. Mari terus kita rawat kepedulian ini,” tutupnya, menyerukan pentingnya menjaga semangat berbagi dan kepedulian sosial. (Herman Effendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *