Ini Kata Menkes Soal Masyarakat Bisa Lepas Masker Sepenuhnya

Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan COVID-19 dan Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (27/12/2021) secara virtual. (Sumber: Tangkapan Layar)

Beritakota.id, Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya masih terus memantau kebijakan pelonggaran penggunaan masker. Jika relatif masih terkendali, kata dia, bukan tidak mungkin Indonesia bisa sepenuhnya bebas masker.

“Kami masih menunggu sampai pertengahan Juni,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (29/5/2022).

Sebab, kata dia, biasanya kenaikan kasus Covid-19 terjadi 30-35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini. Kalau memang kasusnya relatif lebih baik, maka Kemenkes akan lanjut melakukan survei serologi sekali lagi pada Juni nanti. “Kalau hasilnya baik, mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi,” ujar Budi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mencabut kewajiban memakai masker di luar ruangan per 18 Mei 2022. Akan tetapi, masker masih diwajibkan di ruang tertutup dan transportasi umun.

Meski demikian, Budi mengingatkan masyarakat yang diperbolehkan lepas masker adalah mereka kondisi tubuhnya sehat. Sementara bagi lansia, orang dengan penyakit penyerta dan orang yang sakit flu dengan gejala batuk dan pilek, diminta tetap memakai masker saat melakukan aktivitas di dalam maupun luar ruangan.

Di sisi lain, hasil survei serologi pertama di Indonesia sudah dilakukan pada November-Desember 2021. Survei ini bertujuan untuk mengetahui estimasi populasi masyarakat yang mempunyai antibodi SARS-Cov-2 alias virus yang menyebabkan infeksi pernapasan Covid-19, berdasarkan umur, jenis kelamin, dan wilayah.

Berdasarkan hasil survei, pemerintah memperkirakan 86,6 persen penduduk usia 1 tahun ke atas di Indonesia sudah mempunyai antibodi. Ini adalah angka antibodi rata-rata dari masyarakat yang sudah divaksin maupun yang belum divaksin.

Adapun dalam beberapa waktu terakhir, Budi menyebut jumlah kasus konfirmasi Covid-19 baik global maupun nasional terus menurun. Berdasarkan data Kemenkes kata Budi, jumlah kasus relatif stabil di Indonesia yaitu masih di bawah kisaran 1000 kasus positif per hari.

Meski kasus menurun, Budi ingin vaksinasi tetap dipercepat untuk mencapai kekebalan kelompok yang merata. Budi mengimbau masyarakat segera mendapatkan vaksinasi dosis lengkap dan booster Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan maupun pos pelayanan vaksinasi terdekat.

Semakin cepat divaksinasi, kata dia, semakin cepat juga kekebalan tubuh terbentuk. Sekarang ini, Budi menyebut vaksinasi booster bisa diberikan lebih cepat yakni 3 bulan pasca penyuntikan dosis kedua.

Budi Gunadi meyakinkan masyarakat bahwa booster memberikan proteksi yang baik. Orang yang menerima vaksin booster, kata dia, terbukti secara ilmiah kadar antibodinya jauh lebih tinggi dibandingkan yang belum dapat booster. “Ini penting untuk melindungi orang sekitar terutama orang tua kita,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *