Memasuki Ramadan, BAPANAS Koordinasi Jaga Stabilitas Pangan

Ketua BAPANAS Arief Prasetyo Adi (Kanan) memimpin rakornas menyambut Ramadan 2025 pada Rabu (12/02/2025). (Herman Effendi/Beritakota).

Beritakota.id, Jakarta – Badan Pangan Nasional (BAPANAS) menggelar Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (Rakor SPHP) Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri Tahun 2025 secara hybrid pada Rabu (12/2). Rakor ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, BUMN/BUMD, serta asosiasi pelaku usaha, dengan tujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sekaligus mengendalikan inflasi menjelang bulan suci Ramadan.

Dalam sambutannya, Kepala BAPANAS Arief Prasetyo Adi menegaskan pentingnya dukungan penuh terhadap program Swasembada Pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan permintaan pangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Tahun ini berbeda. Kita ingin memastikan ketersediaan bahan pangan dengan harga yang terjangkau. Jika sebelumnya ada kendala dalam distribusi pangan, kini kita memiliki Badan Gizi Nasional yang akan menyalurkan pasokan ke ribuan titik. Targetnya, pada pertengahan tahun ini sudah ada sekitar 5.000 titik distribusi dengan cakupan 3.000 orang per titik,” ujar Arief.

Baca juga : BAPANAS Cabut Aturan HPP Gabah Demi Lindungi Petani

Antisipasi Jelang Ramadan: Neraca Pangan Daerah dan Pengawasan Ketat

Menjelang Ramadan tahun ini, Arief meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan neraca pangan daerah guna menjaga keseimbangan harga di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen. NFA juga siap mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah melalui berbagai program, seperti Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), koordinasi pengendalian arus logistik pangan, serta pencegahan spekulasi harga oleh oknum tertentu.

“Tolong masing-masing daerah menyiapkan neraca pangan dan kebutuhan mereka. Jangan hanya fokus pada konsumen, tetapi juga pastikan harga di tingkat produsen tetap terjaga. Keduanya sama-sama penting,” tambahnya.

BAPANAS memastikan bahwa stok pangan pokok strategis dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri. Komoditas seperti beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging ruminansia, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng tersedia dalam jumlah cukup. Pemerataan pasokan dari daerah sentra ke konsumen juga akan terus dilakukan guna menekan disparitas harga antarwilayah.

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, melaporkan bahwa stok kedelai nasional saat ini mencapai 229 ribu ton, dengan tambahan pasokan 165 ribu ton yang akan tiba dalam waktu dekat. Dengan demikian, total stok kedelai pada akhir Februari diperkirakan mencapai 400 ribu ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga setelah Idulfitri.

“Harga kedelai saat ini stabil di kisaran Rp9.100/kg hingga Rp10.000/kg, tergantung biaya transportasi. Selama ini, distribusi ke 27 provinsi dengan sekitar 1 juta pengrajin tempe dan tahu di bawah naungan Kopti masih berjalan lancar,” ujar Aip.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen, memastikan bahwa stok gula nasional aman.

“Pada awal Februari 2025, kita memiliki stok gula sebesar 842 ribu ton. Mulai Maret, pabrik di Medan akan mulai giling, disusul Lampung pada April. Meski ada lonjakan konsumsi saat Ramadan, tambahan produksi sekitar 50 ribu ton per bulan akan membantu menjaga keseimbangan stok,” jelas Soemitro.

Terkait harga, pemerintah justru berupaya menaikkan harga daging ayam ras dan telur ayam ras agar mendekati Harga Acuan Penjualan (HAP), karena harga saat ini masih di bawah standar yang layak bagi peternak. Sementara itu, untuk minyak goreng bersubsidi Minyakkita, akan dilakukan percepatan pengadaan dari produsen ke BUMN Pangan terkait guna memastikan ketersediaannya di pasaran.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan BAPANAS, I Gusti Ketut Astawa, menambahkan bahwa Satgas Pangan dan Baintelkam Polri akan turut mengawasi peredaran pangan pokok strategis, terutama produk hasil impor, guna memastikan harga tetap terkendali.

Rakor ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Soffhan Shofwan, Deputi Perekonomian Kantor Staf Presiden, Edy Priyono, Perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, dan Satgas Pangan Polri, Perum Bulog, ID FOOD, serta asosiasi pelaku usaha, dan Dinas pangan dan perdagangan dari seluruh provinsi, kabupaten, dan kota.

Dengan koordinasi antara pemangku kepentingan ini BAPANAS berharap stabilitas pasokan dan harga pangan tetap terjaga. Pada akhirnya masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadan dengan tenang tanpa kekhawatiran akan lonjakan harga bahan pangan. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *