Beritakota.id, Solo – Hampir dua ribu penari berpartisipasi menyukseskan ajang Festival Solo Menari 2025. Para penari tersebut menampilkan berbagai aksi dan seni tari di sejumlah titik Kota Solo, mulai dari pentas tari, pemutaran film, hingga diskusi.
Rangkaian acara Solo Menari 2025 kali ini dimulai dengan “Jelajah Daun” yang digelar di Taman Balekambang Solo. Jelajah Daun adalah sebuah petualangan botani yang mengajak para peserta untuk mengenal potensi tumbuhan dari berbagai perspektif, seperti kreativitas, kesehatan, dan kuliner. Acara ini memadukan pengetahuan, sains, budaya, dan gaya hidup.
“Sebagaimana kita ketahui, sektor ekonomi kreatif mempunyai peran yang sangat besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan memajukan perekonomian daerah. Karena itu, mari kita terus mengelola dan mengembangkan kreatifitas seni tari sebagai bagian kekuatan ekonomi kreatif kita,” ujar Wakil Walikota Solo, Astrid Widayani dalam keterangan resminya kepada Beritakota.id, Rabu (30/4/2025).
Direktur Program Solo Menari 2025 Heru Mataya menyatakan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan Solo Menari 2025.
“Kami sangat bangga, tahun ini bukan hanya menjadi ruang ekspresi seni, tapi juga ruang refleksi akan peran kita sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan alam. Tema Daun Menari benar-benar hidup dalam tiap gerakan para penari,” ujarnya.
Dengan keberhasilannya tahun ini, Solo Menari semakin menegaskan diri sebagai salah satu festival budaya unggulan di Indonesia yang tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga mengajak masyarakat untuk hidup lebih selaras dengan alam.
Dalam acara ini, peserta diajak untuk mengikuti berbagai workshop yang menarik, seperti “Inside Flow Gold Teacher” dengan Dian Oetrip, workshop tari “Solah Bowo”, serta workshop menggambar dan bercerita dengan media tulang daun.
Selain itu, ada juga workshop “Tegalland” yang berfokus pada pembuatan ramuan daun herbal, serta workshop “Zjumbuh” yang mengajarkan cara membuat dupa aroma terapi. Selain itu, peserta dapat mengikuti workshop Ecoprint dan “Kreasi Janur” bersama Sigit Paripurno. Acara ini ditutup dengan jamuan daun, yang menawarkan makanan dan minuman vegan yang sehat.
Menjelang siang, acara dilanjutkan di Pendhapi Gede, Bali Kota Solo dengan menggelar Sarasehan Film dan Tari. Tema yang diangkat dalam sarasehan ini adalah “Film sebagai Media Alternatif Ruang Presentasi Seni Pertunjukan Tari”. Acara ini menghadirkan beberapa pemateri, antara lain Hari Suryanto, M. Raudy Gathmyr, Muhammad Farid, Arda Muhlisiun, dan Danu Murti.
Memasuki agenda utama dari rangkaian kegiatan Solo Menari 2025, berlokasi di Koridor Ngarsopuro Mangkunegaran acara dimulai dengan sambutan dari Wakil Walikota Solo, Astrid Widayani sekaligus menyatakan bahwa event Solo Menari 2025 secara resmi dibuka, selanjutnya Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Agustin Paranginangin menyampaikan sambutan serta penyerahan Piagam KEN (Karisma Event Nusantara) kepada pemerintah kota solo sebagai penyelenggara kegiatan.
Acara dilanjutkan dengan pagelaran tari massal yang melibatkan 500 penari dari berbagai sanggar, komunitas, dan masyarakat umum di Solo dan seluruh Nusantara.
Puncak acara Solo Menari 2025 dipusatkan di area Balai Kota Solo, diikuti sekitar 60 group tari menampilkan, para penari pertunjukkan tarian estetik yang memadukan kekayaan tradisi dengan nilai-nilai ekologi. Malam puncak juga dimeriahkan dengan special performance penyanyi Keroncong kelahiran Solo, Sruti Respati yang berkolaborasi dengan para penari.
Tumbuhkan Ekonomi Kreatif
Solo Menari 2025 masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata. Gebyar Solo Menari diharapkan memberikan dampak ekonomi positif terutama bagi pelaku UMKM local serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Kota Solo.
Sambil menikmati pertunjukan, pengunjung juga bisa menjelajahi Pasar Festival yang ada di halaman Balai Kota Solo. Di sini, komunitas crafting, fesyen, artisan, serta UMKM akan memamerkan produk-produk kreatif mereka. Di pasar Festival ini, pengunjung dapat membeli cenderamata atau sekedar menikmati karya-karya unik yang ditawarkan sambil menunggu pertunjukan atau acara berikutnya.