Majelis GAZA Ajak Menggali Petunjuk Ilahiah Lewat Mimpi

KH. Said Agil bersama dengan Diki Candra, Ketua Majelis GAZA. (Herman Effendi/Beritakota.id)

Beritakota.id, Jakarta – Di tengah kompleksitas krisis global dan gejolak spiritual umat manusia, Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) menyelenggarakan forum strategis berskala internasional bertajuk “Refleksi Spiritual Mubasyirat (Mimpi Benar) untuk Menghadapi Krisis Masa Depan Bangsa dan Dunia”, Kamis (1/5/2025), di Aula Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan.

Sekitar ratusan peserta hadir untuk mendengarkan kajian yang disampaikan oleh sejumlah narasumber, di antaranya mantan Ketua PB. NU, Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. dan KH. Wahfiudin Sakam, S.E., M.B.A. yang merupakan cendekiawan ekonomi Islam.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia, Ahmad Abdul Qohar, menyampaikan “forum ini bukan hanya ruang akademik, tetapi juga gerakan ruhani dalam menyambut campur tangan Allah menghadapi fitnah akhir zaman. Mimpi-mimpi itu bukan ilusi. Takwil-takwil itu bukan khayalan. Ini adalah petunjuk yang menuntun kita ke arah strategi ilahiah menghadapi dinamika global yang semakin tak menentu,” tegasnya.

Ketua Majelis GAZA, Drs. Raden Diki Candra Purnama, M.M. memberikan pemahamannya akan Mubasyirat di Majelis GAZA. Menurutnya, “Master Plan Ruhani dari mimpi-mimpi ilahiah (mubasyirat) adalah sisa-sisa nubuwwah dalam tradisi Islam. Kumpulan mimpi umat dari berbagai penjuru dunia telah dihimpun, ditafsirkan, dan dikaji menggunakan pendekatan Al-Qur’an, Hadis, dan kaidah klasik tafsir mimpi ulama”.

Menurut Diki, terdapat 7 (Tujuh) manfaat dengan adanya forum ini; pertama, untuk memvalidasi mimpi dan takwil melalui musyawarah lintas tokoh. Kedua, melakukan pemetaan krisis dan peluang masa depan. Ketiga, melakukan penyusunan roadmap peradaban baru berbasis petunjuk ruhani. Keempat, menyatukan visi lintas madzhab, ormas, dan institusi. Kelima, meneguhkan forum ilmiah mubasyirat pertama di dunia Islam. Keenam, meningkatkan kesadaran atas keniscayaan campur tangan ilahi. Ketujuh, menegaskan peran strategis Indonesia dalam peta akhir zaman.

Baca juga : Majelis GAZA Akan Terbitkan Buku Al Mahdi Out of The Box

“Sebagai tindak lanjut, saya akan menyusun Buku Putih Master Plan Ruhani. Untuk itu, akan dibentuk Tim Kecil Mubasyirat, dan dilakukan perencanaan Forum Tahunan Mubasyirat Dunia. Semua langkah ini ditujukan sebagai respon strategis dan ruhani menghadapi masa transisi besar dunia” jelas Diki.

Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk ikut serta dalam gerakan ini sebagai bentuk ikhtiar kolektif membangun masa depan yang lebih tercerahkan, damai, dan berlandaskan petunjuk ilahiah. (Herman Effendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *