Hampir Semua Lulusan Universitas Binawan Diserap Lapangan Kerja

Beritakota.id, Jakarta – Universitas Binawan kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan unggul yang siap bersaing di tingkat global melalui prosesi Wisuda dan Angkat Sumpah Tahun Akademik 2024/2025 yang digelar secara khidmat pada Rabu (28/5) di Jakarta.

Sebanyak 319 wisudawan dari program Sarjana Terapan, Sarjana Profesi, dan Magister resmi dikukuhkan dalam upacara tersebut. Acara berlangsung dengan dihadiri oleh para orang tua, sivitas akademika, serta tokoh nasional, termasuk Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, Ph.D, yang turut memberikan orasi ilmiah serta arahan langsung kepada para lulusan.

Dalam pidatonya, Prof. Yassierli menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Universitas Binawan yang konsisten mempersiapkan lulusan berkualitas dengan kompetensi dan karakter yang adaptif terhadap perubahan global. Ia mengajak para wisudawan untuk menanamkan pola pikir berkembang (growth mindset) dan membangun budaya produktif dalam menghadapi era penuh ketidakpastian yang dikenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity).

“Saya yakin para wisudawan Universitas Binawan adalah generasi yang siap menghadapi tantangan global. Milikilah karakter adaptif, bijaklah dalam memanfaatkan teknologi terutama Artificial Intelligence dan teruslah mengembangkan diri agar menjadi tenaga kerja unggul yang mampu membawa Indonesia maju,” tegas Yassierli.

Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan SDM Universitas Binawan, Farouk Abdullah Alwyni, MA, MBA, ACSI, CDIF, dalam laporan akademiknya menyampaikan bahwa 319 wisudawan yang diwisuda pada periode ini terdiri dari:

  • 182 wisudawan Prodi Keperawatan
  • 73 wisudawan Profesi Ners
  • 17 wisudawan Prodi Fisioterapi
  • 13 wisudawan Prodi Teknologi Laboratorium Medis (TLM)
  • 10 wisudawan Prodi Farmasi
  • 10 wisudawan Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
  • 8 wisudawan Prodi Gizi
  • 5 wisudawan Prodi Psikologi
  • 1 wisudawan dari Program Magister Kesehatan Masyarakat

Rata-rata penyelesaian masa studi mahasiswa menunjukkan ketepatan waktu, yakni 3,5 tahun untuk program Sarjana, 4 tahun untuk Sarjana Terapan, dan 1,5 tahun untuk Program Profesi.

Baca juga : 55 Mahasiswa Perawat Universitas Binawan Berangkat Ke Austria

Farouk juga melaporkan bahwa 97% lulusan Universitas Binawan telah terserap di dunia kerja dalam waktu kurang dari 6 bulan setelah kelulusan, dengan rincian 42% bekerja dalam 1 bulan, 30% dalam 2 bulan, dan 16% dalam 3 bulan. Ini menunjukkan keunggulan kompetensi lulusan dan kesiapan kerja yang tinggi.

“Universitas Binawan terus memperluas kerja sama internasional, baik dalam program beasiswa maupun penempatan tenaga kerja di luar negeri. Lulusan kami telah bekerja di berbagai negara seperti Austria, Inggris, Jerman, Arab Saudi, Kuwait, Australia, Jepang, dan Singapura,” ungkap Farouk.

Plt. Rektor Universitas Binawan, Prof. Hj. Henny Suzanna Mediani, S.Kp., M.Ng., Ph.D., dalam sambutannya mengajak para lulusan untuk menjaga integritas, profesionalisme, dan kejujuran dalam kehidupan pascakampus.

“Ilmu dan keterampilan yang diperoleh bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi harus digunakan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan aktualisasi diri dalam kehidupan nyata,” ujar Prof. Henny.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan seseorang tidak hanya diukur dari pencapaian akademik, tetapi juga dari sejauh mana kontribusinya terhadap masyarakat dan bangsa.

Prosesi wisuda Universitas Binawan ditutup dengan sesi Angkat Sumpah Profesi untuk lulusan dari bidang kesehatan, antara lain Profesi Ners, Profesi Bidan, D4 Teknologi Laboratorium Medis, dan D4 Fisioterapi. Sumpah ini menandai kesiapan dan komitmen etis para lulusan sebelum memasuki dunia kerja profesional.

Universitas Binawan terus memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis global yang tidak hanya menekankan prestasi akademik, tetapi juga karakter, etika profesi, dan kesiapan kerja lulusan dalam menghadapi era transformasi digital dan dinamika global yang kian kompleks. (Herman Effendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *