Beritakota.id, Jakarta – Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di bursa berjangka naik mendekati $67 per barel pada perdagangan di hari Rabu (16/07/2025). Kenaikan harga saat ini mampu memangkas kerugian yang dialami selama dua hari. Sentimen positif berusmber dari pulihnya keyakinan para pedagang pada perbaikan sinyal permintaan dari AS dan Cina, dua negara konsumen minyak dunia.

Masuknya musim panas diiringi dengan tren perjalanan yang kuat dan meningkatnya konsumsi bensin AS mendukung prospek tersebut. Disisi lain, pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal kedua yang melampaui ekspektasi, dapat meredakan kekhawatiran atas permintaan energinya meskipun ada hambatan terkait tarif.

Baca juga : Harga Minyak Mentah Turun Karena Pasokan AS Melonjak

Hal ini sejalan dengan laporan terbaru OPEC+, yang memproyeksikan ekonomi global yang lebih kuat pada paruh kedua tahun 2025, dengan meningkatnya permintaan minyak didorong oleh pertumbuhan di India, Tiongkok, dan Brasil, serta pemulihan yang berkelanjutan di AS dan Uni Eropa. Sementara itu, serangan pesawat tak berawak menghentikan produksi di ladang minyak Sarsang di Irak, menambah premi risiko geopolitik jangka pendek.

Namun demikian, kenaikan harga tersebut dibatasi oleh meredanya kekhawatiran atas ekspor Rusia setelah Presiden Trump mengeluarkan ultimatum 50 hari bagi Rusia untuk mengakhiri perang.

Selain itu, data API menunjukkan lonjakan mengejutkan sebesar 19,1 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS, menandai rekor tertinggi. (Lukman Hqeem)