Beritakota.id, Jakarta – Industri kecantikan Indonesia yang terus menanjak, dengan proyeksi pasar mencapai USD 9,7 miliar pada 2025 (Statista), akan menjadi sorotan utama di IndoBeauty Expo 2025. Pameran internasional ke-15 ini, yang diselenggarakan Krista Exhibitions di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 7-9 Agustus 2025, siap menjadi platform kolaborasi dan inovasi bagi pelaku industri dalam dan luar negeri.

Lebih dari 120 perusahaan dari 9 negara, termasuk Indonesia, Korea Selatan, UAE, Thailand, dan lainnya, akan memamerkan produk dan inovasi terbaru mereka di Hall C1 dan C2 JIExpo. CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menekankan peran IndoBeauty Expo sebagai lebih dari sekadar pameran; ia menjadi ekosistem bisnis yang menghubungkan produsen, pemasok, importir, eksportir, hingga pemilik merek. Pameran ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri, membuka peluang kemitraan, dan memperluas akses pasar.

Tantangan dan Peluang Industri Kosmetik Halal:

Ketua Umum Asosiasi Kosmetika Indonesia (PPAK Indonesia), Solihin Sofian, mengakui tantangan yang dihadapi industri, termasuk tren konsumen yang cepat berubah dan regulasi halal yang wajib diterapkan pada 2026. IndoBeauty Expo 2025 memberikan solusi dengan seminar dan workshop yang membahas isu krusial seperti strategi menghadapi regulasi halal dan inovasi produk untuk bersaing di pasar global. Pameran ini pun diyakini akan berperan penting dalam menjadikan kosmetika Indonesia sebagai ikon kosmetik halal dunia.

Program Unggulan & Dukungan Pemerintah:

IndoBeauty Expo 2025 menawarkan beragam kegiatan menarik, termasuk:

Seminar & Workshop: Mulai dari tips makeup praktis hingga strategi pemasaran cerdas, serta sesi khusus tentang regulasi halal 2026.
Business Matching: Difasilitasi oleh Krista Exhibitions dan APRINDO, program ini menghubungkan brand kecantikan dengan pelaku ritel untuk mendorong kemitraan bisnis.
Talkshow: Diskusi mendalam seputar tren industri dan strategi bisnis.

Pameran ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Pariwisata RI, serta asosiasi industri terkait.