Beritakota.id, Jakarta – Superstar laga legendaris Jackie Chan kembali berkolaborasi dengan penulis dan sutradara Larry Yang (Ride On) dalam film The Shadow’s Edge (alias Catching the Wind and Chasing the Shadow). Film ini mempertemukan kembali Jackie dengan lawan mainnya di Island on Fire dan The Myth, Tony Leung Ka-fai (League of Gods).
Dikisahkan bahwa para pencuri yang licik dan berbahaya menantang Kepolisian Makau dalam berbagai dimensi. Para polisi yang sedang berada dalam pertempuran sengit, memutuskan untuk mengundang kembali pakar pelacakan Huang De Zhong yang telah pensiun selama bertahun-tahun untuk bergabung dengan para reserse muda. Di bawah benturan teknik pelacakan tradisional dan teknologi tinggi, para polisi dan para penjahat beradu kecerdasan dan keberanian, dan meluncurkan duel layaknya permainan kucing-kucingan antara kebaikan dan kejahatan.
Dalam The Shadow’s Edge, Jackie Chan berperan sebagai pensiunan ahli pengawasan dari Kepolisian Makau. Pemeran lainnya termasuk Wen Junhui (My Mother, The Legend Is Born: Ip Man), Zhang Zifeng (Aftershock, High Forces), Ci Sha (Raging Havoc, Creation of the Gods I: Kingdom of Storms), Broňo Bajtala (100 Yards), dan Lee Huang (Kung Fu Yoga).
Baca juga : Wing Lok Hong Kong Dimsum Resmi Hadir di Pondok Indah
“The Shadow’s Edge” mempu menampilkan sisi berbeda dari Jackie Chan, dengan lebih banyak adegan kekerasan dan ketegangan, serta fokus pada strategi dan kecerdikan dalam aksi, bukan hanya akrobatik fisik semata. Ini bisa menjadi salah satu karya terbaik Jackie Chan selama beberapa tahun terakhir ini.
Aksi yang lebih gelap dan serius, dimana dalam film ini Jackie Chan tidak terlalu menonjolkan komedi fisik seperti film-film sebelumnya, melainkan lebih berfokus pada nuansa gelap, serius, dan penuh ketegangan. Aksi yang dilakukannya bahkan yang lebih realistis dengan gaya Hapkido dan manipulasi sendi, serta menekankan pada strategi dan kecerdikan dalam pertarungan.
Memang beberapa adegan dalam film ini menampilkan kekerasan yang cukup intens, bahkan ada yang menyebutnya sebagai salah satu aksi paling brutal yang pernah ditampilkan Jackie Chan. Film ini juga menampilkan chemistry yang kuat antara Jackie Chan dengan Tony Leung Ka-fai, serta aktor muda berbakat lainnya.
Tony Leung menerima banyak pujian atas perannya sebagai penjahat dalam film ini. Penampilannya sebagai tokoh antagonis, yang digambarkan sebagai patron sindikat kejahatan yang cerdas dan ahli peretasan, dipuji karena kemampuannya menghadirkan karakter yang kompleks dan karismatik. Ia membawa intensitas dan kedalaman pada perannya, dalam film yang penuh dengan ketegangan.
Leung berhasil memerankan karakter yang jahat namun menarik, menunjukkan sisi gelapnya yang berbeda dari peran-peran sebelumnya. Meskipun berperan sebagai penjahat, Leung tetap memancarkan karisma yang khas, membuat karakternya sulit untuk dilupakan.
Penampilannya di “The Shadow’s Edge” sekali lagi membuktikan kemampuannya dalam menghidupkan karakter yang kompleks dan menantang. Interaksinya dengan aktor lain dalam film, terutama dengan Jun (anggota boybad SEVENTEEN), yang berperan sebagai anak angkatnya layak di apresiasi. Ini menegaskan kembali reputasinya sebagai salah satu aktor terbaik Asia.
Jun SEVENTEEN juga menerima banyak pujian untuk debutnya di layar lebar dengan aktor laga terkenal Jackie Chan dan Tony Leung. Penggemar menyukai bagaimana Jun menampilkan sisi berbeda dari dirinya di film ini, yang bergenre aksi kriminal, dibandingkan dengan citra cerianya di atas panggung bersama SEVENTEEN.
Jun berperan sebagai Hu Feng, seorang hacker kriminal yang cerdas dan ahli strategi, yang menjadi antagonis dalam film ini. Perannya menuntut kemampuan fisik dan emosional yang seimbang, karena ia terlibat dalam adegan aksi dan pertarungan.
The Shadow’s Edge akan hadir di bioskop kesayangan anda mulai 20 Agustus 2025. (Lukman Hqeem)