Beritakota.id, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, secara resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029. Keputusan tersebut disampaikan langsung melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, pada Rabu (10/9). Langkah politik Sara itu tidak terlepas dari pernyataannya dalam podcast YouTube Antara TV On The Record yang sempat menuai sorotan publik.
Menanggapi hal itu, Dr. Kun Wardhana Abyoto, tokoh gerakan independen sekaligus pakar fisika kuantum dan kecerdasan buatan, menyampaikan rasa keprihatinannya. Menurutnya, mundurnya Sara merupakan kehilangan besar bagi rakyat.
“Keputusan tersebut patut disayangkan, karena pekerja, rakyat, dan generasi muda mengenal beliau sebagai sosok konsisten dalam memperjuangkan penghentian praktik perdagangan manusia, peningkatan harkat martabat keluarga, perempuan, dan anak-anak, serta menginspirasi kaum muda untuk berani memimpin,” ungkap Kun Wardhana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/9).
Baca juga : Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI, Akui Bertanggung Jawab atas Pernyataan Kontroversial
Ia menilai, meski tidak lagi duduk di parlemen, Sara telah menjadi simbol perjuangan rakyat dengan gagasan dan keberanian yang dimilikinya. “Rahayu Saraswati adalah figur harapan rakyat, penuh inisiatif untuk membangun wirausahawan muda yang patriotik dan mandiri di seluruh Indonesia. Pesannya agar rakyat menjadi wirausahawan sejati sangat relevan dengan kondisi bangsa, meski dipelintir oleh segelintir pihak yang sempit pandangannya,” jelasnya.
Kun Wardhana juga menegaskan, mundurnya Sara menunjukkan bahwa Indonesia tengah menghadapi krisis kepemimpinan yang bersih dan berintegritas. Oleh karena itu, ia menyerukan lahirnya Gerakan Produktivitas Seluruh Indonesia dengan Trisula Makna yang memiliki agenda utama untuk mmenggerakkan kekuatan pekerja untuk melahirkan satu juta wirausahawan patriotik dengan dukungan AI berkesadaran dalam tempo sesingkat-singkatnya. Kedua, melawan politik transaksional, biaya politik tinggi, serta perilaku wakil rakyat yang sibuk mempertontonkan kekayaan daripada mengabdi. Ketiga, mendorong lahirnya 10.000 negarawan muda yang siap tampil dalam Pemilu 2029 melalui jalur independen.
Kun Wardhana mengajak generasi muda untuk bersatu melanjutkan estafet perjuangan. “Kepada pemuda, pemudi, dan pelajar di seluruh Indonesia, inilah saatnya kita bersatu. Jangan takut bermimpi besar, berani berinovasi, dan menjaga nurani tetap bersih. Seperti Ibu Sara yang kini kembali bersama rakyat, kalianlah yang akan melanjutkan perjuangan menuju Indonesia yang lebih adil, mandiri, dan bermartabat,” katanya. “Mari kita songsong masa depan dengan keberanian, dengan semangat kerja nyata, dan dengan tekad untuk menolak politik kotor yang merugikan bangsa”, pungkasnya. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)


