Beritakota.id, Jakarta – Perhelatan akbar Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2025 sukses diselenggarakan pada 17-19 September 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Ajang internasional tahunan ini kembali menjadi wadah pertemuan strategis antar pemangku kepentingan industri panas bumi dari seluruh dunia untuk saling bertukar informasi dan pembaruan terkait pengembangan energi panas bumi.
Tahun ini, IIGCE 2025 diikuti oleh perwakilan dari 34 negara dan menghadirkan kurang lebih 60 exhibitor dari berbagai sektor. Di tengah gemerlap teknologi dan inovasi energi terbarukan yang dipamerkan, perhatian pengunjung justru sempat tertuju pada satu booth kecil yang tampil beda: Geothermal Soccer Indonesia (GSI).
Dibalut dengan corak merah putih yang mencolok, booth GSI tidak hanya menyuguhkan informasi seputar sepak bola, namun juga mengusung kampanye sosial yang menarik dan relevan. GSI mengangkat narasi kuat mengenai betapa penting dan strategisnya posisi Indonesia sebagai negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia.
Pengunjung booth GSI disuguhi berbagai informasi menarik, seperti peta sebaran proyek panas bumi di Indonesia, baik yang sudah berjalan maupun yang masih membutuhkan dukungan lintas sektor. Tak hanya itu, pengunjung juga dapat menyaksikan video-video edukatif mengenai pengembangan panas bumi yang aman, ramah lingkungan, dan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ketua Geothermal Soccer Indonesia, Carson Hakama, dalam sesi wawancaranya menyampaikan bahwa pengembangan energi panas bumi harus menjadi upaya kolektif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan. Menurutnya, keberadaan energi panas bumi bukan hanya soal kelistrikan, tapi juga membawa efek domino positif terhadap ekonomi lokal dan kesejahteraan sosial.
Salah satu tantangan besar yang masih dihadapi adalah isu sosial di sekitar wilayah pengembangan PLTP. Untuk itu, GSI menggagas sebuah pendekatan unik: “Lapangan Hijau untuk Energi Hijau”.
Program ini dirancang sebagai kontribusi GSI dalam meredam isu sosial melalui pendekatan sepak bola. GSI akan terlibat dalam pembangunan dan peningkatan infrastruktur sepak bola di wilayah sekitar PLTP, serta menyelenggarakan coaching clinic untuk menjaring bakat-bakat muda berbakat dari komunitas lokal.
Yohannes, Wakil Ketua GSI, menambahkan bahwa program ini memiliki potensi besar dalam mengangkat martabat masyarakat sekitar wilayah pengembangan panas bumi.
“Selama ini banyak bibit-bibit kopi terbaik hadir dari wilayah panas bumi. Lalu kenapa tidak kita coba hadirkan juga bibit-bibit pemain sepak bola muda dari wilayah yang sama? Ini adalah bagian dari program pengembangan masyarakat,” ujarnya.
Namun demikian, baik Carson maupun Yohannes sama-sama menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, badan usaha, hingga masyarakat lokal.
Mereka berharap agar kolaborasi lintas sektor dapat terjalin demi mewujudkan pengembangan panas bumi yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak sosial nyata.
IIGCE 2025 telah menjadi panggung internasional bagi kemajuan energi hijau Indonesia. Dan kehadiran Geothermal Soccer Indonesia menjadi pengingat bahwa pengembangan energi tak melulu soal infrastruktur dan teknologi, tapi juga tentang manusia, komunitas, dan harapan masa depan. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)


