Beritakota.id, Jakarta – Kabar gembira datang dari Desa Suro, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Melalui inisiatif RT MAPAN GIZI (Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Gizi) yang digagas dalam Program Kawasan Sehat, desa ini berhasil menunjukkan langkah konkret dalam memerangi stunting, masalah serius yang mengancam kesehatan generasi penerus. Inisiatif yang didukung oleh Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Wilayah Jawa Tengah dan Matahari Department Store ini membuktikan bahwa solusi stunting bisa datang dari potensi lokal yang dikelola secara cerdas dan berkelanjutan.

Berawal dari 10 ekor ayam kampung pada Maret lalu, kader lokal Desa Suro kini mampu memproduksi telur hingga 150-170 butir per bulan. Produksi ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga menjadi sumber protein hewani penting bagi 90 balita binaan di Posyandu Mugi Rahayu 1, 2, dan 8. Setiap balita kini mendapatkan 3 butir telur ayam kampung dalam setiap kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

“Dukungan ini memastikan adanya tambahan protein hewani yang langsung bersumber dari produksi lokal,” jelas Intan Khoerunnisa, Officer Program. RT MAPAN GIZI telah berhasil memenuhi sekitar 50% kebutuhan PMT balita, menunjukkan kemandirian pangan yang membanggakan. Ke depan, usaha ternak ayam ini akan dikembangkan secara komunal untuk memperkuat ketahanan pangan desa.

Baca juga: Cegah Stunting, LKC Dompet Dhuafa Buka Pos Gizi di Sembilan Provinsi Se-Indonesia

“Inisiatif ini bukan sekadar menyediakan pangan, inisiatif ini juga menumbuhkan kemandirian dan keberlanjutan dalam pemenuhan PMT,” ujar Titi Ngudiati, Kepala LKC Dompet Dhuafa Wilayah Jawa Tengah. RT MAPAN GIZI menjadi bukti nyata bahwa partisipasi masyarakat, pengelolaan sumber daya lokal, dan kolaborasi dengan mitra seperti Matahari Department Store mampu memberikan solusi nyata terhadap isu stunting.

Program Kawasan Sehat Desa Suro tidak hanya berfokus pada penyediaan pangan. Inovasi lain juga dikembangkan, yakni pengelolaan limbah ternak sapi menjadi biogas dan pupuk organik. Dapur warga di RW 1 kini telah memanfaatkan biogas sebagai bahan bakar, bahkan saat pertemuan warga. Program ini akan diperluas agar dapat menjangkau rumah tangga miskin yang memiliki anggota keluarga dengan masalah gizi, sehingga mengurangi biaya energi dan meningkatkan kualitas gizi keluarga.

Keberhasilan RT MAPAN GIZI di Desa Suro menjadi inspirasi bagi desa lain. Melalui kemandirian pangan dan pemanfaatan potensi lokal, masyarakat Desa Suro sedang menanam investasi besar bagi generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan bebas stunting. Inisiatif ini diharapkan terus berkembang dan menjadi contoh bagi upaya pencegahan stunting di seluruh Indonesia.