Beritakota.id, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun 5 bandara di atas perairan atau seaplane untuk mendukung pariwisata.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena sebagian besar wilayah Indonesia berada di perairan. Jadi pengembangan beberapa bandara akan dilakukan di atas air, baik itu danau maupun laut dengan pesawat amfibi.
“Kita (akan) membangun 5 bandar udara untuk wisata, khususnya wisata di daerah perairan atau yang kita kenal dengan seaplane, airport tapi yang berada di perairan karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah wilayah perairan jadi pengembangan ini menjadi fokus kita,” kata Novie dalam webinar, Senin (21/9/2020).
Ada 10 lokasi yang jadi studi Kemenhub untuk lokasinya yaitu di daerah Danau Toba-Sumatera Utara, Pulau Senua-Kepulauan Riau, Pulau Gili Iyang-Jawa Timur, Derawan Berau-Kalimantan Timur, serta Gili Trawangan Lombok Utara-NTB.
Kemudian Labuan Bajo Manggarai Barat-Nusa Tenggara Timur, Bunaken Manado-Sulawesi Utara, Wakatobi-Sulawesi Tenggara, Pulau Widi Halmahera Selatan-Maluku Utara dan Raja Ampat-Papua Barat.
Hanya saja, belum jelas kapan proyek tersebut bakal direalisasi. Pihaknya juga berencana membangun jembatan udara untuk pesawat-pesawat perintis juga disiapkan sebanyak 37 rute ke lokasi-lokasi yang memiliki wilayah geografis tinggi di pedalaman.
“Jadi kita akan membangun konektivitas area, konektivitas logistik, konektivitas pariwisata di tempat-tempat terdalam, terluar, terisolir, ada beberapa bandar udara yang fungsinya melakukan konektivitas untuk tempat-tempat tersebut,” ujarnya.