Beritakota.id, Surabaya – Di tengah tantangan era Industri 4.0 yang menuntut kehadiran talenta digital kompeten, Jagoan Hosting Infra Competition (JHIC) 2025 tampil sebagai solusi konkret dalam menyiapkan generasi muda berdaya saing tinggi. Ajang tahunan yang diinisiasi oleh Jagoan Hosting ini mencapai puncaknya di Surabaya, dengan menghadirkan 185 siswa dari berbagai SMK di Indonesia yang membuktikan kemampuan mereka dalam transformasi digital sekolah.
Kompetisi ini menantang para peserta untuk membangun website sekolah berbasis teknologi cloud, mulai dari perancangan tampilan, pengujian performa, hingga penerapan sistem keamanan data. Dari lebih dari 1.200 peserta di tahap awal, hanya 30 tim terbaik yang berhasil melangkah ke panggung final nasional di Surabaya.
“JHIC bukan sekadar lomba, tapi wadah pembinaan agar siswa SMK bisa belajar langsung dari industri dan menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi sekolah mereka,” ujar Andy Novianto, S.Ikom, M.M, General Manager Jagoan Hosting, Sabtu (8/11).
Sebelum melangkah ke tahap final, para peserta terlebih dahulu mengikuti bootcamp intensif yang memperkenalkan infrastruktur digital modern. Dalam sesi ini, mereka belajar membangun situs menggunakan teknologi Jagoan Cloud, memahami sistem keamanan website, serta mengelola performa situs agar tetap cepat, stabil, dan aman.
Baca juga : Smesco Dorong Anak Muda Bisa Ekspor Produk Fashion
Menurut Andy, pengalaman tersebut menjadi bekal berharga bagi para peserta. “Bagi siswa, JHIC menjadi wadah pembelajaran dan portofolio penting yang dapat mendukung pengembangan karier maupun pendidikan di masa depan,” tambahnya.
Salah satu finalis asal Gresik, Rizky, mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru. “Dulu saya pikir bikin website itu cuma soal tampilan. Setelah ikut JHIC, saya tahu bahwa performa dan keamanan juga penting,” ujarnya.
Lebih dari sekadar lomba, karya peserta benar-benar diimplementasikan menjadi website resmi sekolah. Langkah ini tidak hanya meningkatkan citra sekolah di dunia digital, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi guru dan siswa sebagai sarana publikasi modern.
“Kami ingin setiap karya siswa punya dampak nyata. Website yang mereka bangun bukan hanya proyek lomba, tapi juga aset digital yang akan terus digunakan oleh sekolah,” tegas Andy.
Keseriusan JHIC dalam mencetak talenta digital muda juga mendapat dukungan luas dari berbagai pemangku kepentingan. Kolaborasi antara Kementerian Komunikasi Digital (KOMDIGI), Garuda Spark, dan Maspion IT menjadi bukti nyata sinergi pemerintah dan industri.
Kehadiran Sonny Hendra Sudaryana, S.T., M.MT. selaku Direktur Pengembangan Ekosistem Digital KOMDIGI, serta Ir. Okky Tri Hutomo, M.IT., Direktur Maspion IT, dalam acara puncak menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam membangun ekosistem digital nasional.
Kompetisi ini juga mendapatkan dukungan dari jajaran akademisi yang menjadi dewan juri, antara lain Bonda Sisephaputra, M.Kom. (UNESA), Indra Mayati, S.Kom., M.Kom. (Universitas Ciputra Surabaya), dan Tri Puspa Rinjeni, S.Kom., M.Kom. (UPN Veteran Jawa Timur).
Melalui JHIC 2025, Jagoan Hosting membuktikan komitmennya untuk mendorong percepatan transformasi digital pendidikan Indonesia. Ajang ini bukan hanya melahirkan juara, tetapi juga menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan industri dengan keterampilan teknis yang relevan dan berorientasi masa depan. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)


