Beritakota.id, Jakarta – Disutradarai oleh Osgood Perkins, KEEPER menghadirkan horor dengan pendekatan psikologis yang perlahan merayap—ciri khas sang sutradara yang dikenal lewat The Blackcoat’s Daughter dan I Am the Pretty Thing That Lives in the House. Dalam film ini, Perkins kembali memainkan kekuatan atmosfer sunyi, dialog minimalis, dan visual penuh simbol untuk membangun ketegangan yang tak terlihat, tetapi sangat terasa.

Ceritanya mengikuti pasangan—diperankan oleh Tatiana Maslany dan Rossif Sutherland—yang merayakan hari jadi pernikahan mereka di sebuah kabin terpencil. Awalnya hangat, intim, dan romantis, namun suasana mulai berubah ketika kehadiran “sesuatu” yang gelap mulai menampakkan diri. Tidak dalam bentuk yang mudah ditebak, tetapi lewat bayangan, suara samar, gangguan kecil yang makin lama makin mengusik, hingga ketidaknyamanan emosional yang membuat hubungan mereka goyah.

Perkins memanfaatkan lokasi kabin bukan hanya sebagai tempat, tetapi sebagai karakter yang hidup—sebuah rumah dengan masa lalu mencekam yang perlahan menelan penghuninya. Misteri rumah menjadi inti narasi: apa yang dikandung dinding-dinding tua itu? Apa yang pernah terjadi di sana? Dan mengapa entitas tersebut begitu terikat pada pasangan ini?

Baca juga : Review Film Rosario : Ketika Horor Menjadi Cermin Jiwa yang Terlupakan

Maslany tampil memukau sebagai perempuan yang berjuang antara ketakutan dan kecurigaan, sementara Sutherland memberikan nuansa ambivalen: apakah ia pelindung, atau justru bagian dari ancaman itu sendiri? Pendukung seperti Claire Friesen dan Christin Park memperkuat rasa tidak pasti yang menyelimuti cerita, mempertebal atmosfer uncanny khas Neon—mistis, artistik, dan penuh tekanan psikologis.

Dalam KEEPER, konsep “penjagaan” tidak hanya merujuk pada perlindungan fisik, tetapi pada relasi emosional, rahasia masa lalu, dan trauma yang coba dipertahankan atau disembunyikan. Judulnya sendiri adalah kunci: Keeper berarti penjaga, tetapi juga sesuatu yang disimpan, dijaga, atau tidak dilepaskan.

Di dalam cerita, unsur “siapa menjaga siapa” dapat diartikan dalam tiga lapisan. Pertama tentang penjagaan hubungan dan rahasia diantara pasangan tersebut. Awalnya, kedatangan pasangan ini ke kabin adalah untuk merayakan hari jadi pernikahan yang bukan hanya ingin menciptakan momen romantis. Mereka juga berusaha mempertahankan sesuatu yang mulai retak. Namun hubungan yang dijaga itu justru rapuh karena ada sesuatu yang tidak pernah diungkap. Mereka menjaga perasaan masing-masing, menjaga agar konflik tidak meledak dimana masa lalu tertentu mereka tetap terkubur. Namun penjagaan ini justru bersifat menekan, bukan lagi menyembuhkan.

Kedua, Rumah dalam KEEPER bukan sekadar lokasi, tetapi penjaga ingatan kelamnya sendiri. Dinding, lantai, dan udara di sekitarnya seperti memiliki kehendak: mereka menyimpan sesuatu—entah tragedi, penderitaan seorang penghuni lama, atau energi gelap yang tertahan. Hal ini bisa dianalogikan bahwa rumah menjaga rahasia masa lalunya, menjaga “sosok” yang belum selesai urusannya dan menjaga luka yang belum disembuhkan. Entitas gelap yang pada akhirnya menampakkan diri bukan untuk menakut-nakuti saja, tetapi untuk “mengungkap” apa yang telah lama dijaga oleh tempat itu.

Ketiga, entitas itu menjaga batas dan pasangan itu melintasinya. Sosok gelap (The Keeper) adalah personifikasi penjaga wilayah. Ia menjaga agar masa lalu tidak dilupakan, agar trauma rumah itu tetap memiliki bentuk dan menjaga agar siapa pun yang masuk harus menanggung konsekuensinya.

Dalam banyak horor psikologis gaya Osgood Perkins, “penjaga” bukanlah penjaga yang baik—melainkan penjaga yang memastikan ingatan pahit tidak lenyap. Ia menjaga luka agar tetap hidup.

Pada akhirnya, pasangan itu dipaksa menghadapi apa yang selalu mereka jaga dari satu sama lain. Inilah titik tersakit dari tema tersebut. Horor terbesar bukan entitas, tetapi kenyataan bahwa mereka saling menjaga topeng. Pasangan itu mungkin menjaga ketakutan yang tidak pernah diungkap, kesalahan masa lalu, rasa bersalah, atau kebenaran yang bisa menghancurkan hubungan.

Ketika rumah mulai “membocorkan” rahasianya, penjagaan itu runtuh—dan hubungan mereka ikut tergerus.

Penjagaan dalam KEEPER adalah metafora tentang beban yaknis sesuatu yang kita simpan terlalu lama akan menuntut untuk diperlihatkan. Siapa menjaga siapa? Jawabannya adalah pasangan menjaga rahasia, rumah menjaga trauma, entitas menjaga batas antara masa lalu dan masa kini, dan akhirnya trauma itu sendiri “menjaga” pasangan agar mereka tidak bisa lari dari kebenaran.

Dengan visual suram, pacing lambat, dan teror yang datang bukan dari monster, tetapi dari sejarah kelam yang hidup, KEEPER menjadi horor yang lebih menghantui pikiran daripada membuat terlonjak. Film ini akan tayang serentak di jaringan bioskop mulai 21 November 2025. (Lukman Hqeem)