Beritakota.id, Sorong – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kembali menggelar Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang kali ini diselenggarakan di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), acara ini merupakan bentuk nyata komitmen AFPI dalam memperluas literasi keuangan dan mendorong inklusi keuangan di seluruh Indonesia.

Dengan mengusung tema “Menggerakkan Ekonomi Lokal: Sinergi UMKM di Indonesia Timur Bersama Pindar”, FLD Sorong 2025 fokus pada edukasi dan pengenalan pendanaan digital yang aman dan produktif kepada pelaku UMKM, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Lebih dari 25 pelaku UMKM lokal dan 31 platform Pindar beserta ekosistemnya berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, yang mengusung tagline #PINDARSAMPAIUJUNGTIMUR.

“Fintech Lending Days hadir sebagai bentuk komitmen kami untuk mendekatkan layanan pendanaan digital berbasis teknologi (Pindar) kepada masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang lebih merata serta membuka akses pembiayaan yang lebih luas dan aman bagi pelaku UMKM,” ujar Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar.

Baca juga : Rupiah Cepat Edukasi Masyarakat Sorong Dalam Fintech Lending Days 2025

Menurut data OJK per Desember 2024, penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih berada di angka 21,59% dari total nasional. Kepala Direktorat Pengawasan Usaha Pembiayaan Berbasis Teknologi OJK, Indra, menyatakan bahwa FLD 2025 merupakan katalis penting dalam memperluas inklusi keuangan, terutama di wilayah Indonesia Timur.

“Pengembangan UMKM harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan pelaku Pindar, kelompok usaha, IWAPI, media, serta lembaga jasa keuangan seperti bank umum, BPD, dan BPR,” ujar Indra dalam sambutannya.

Salah satu agenda unggulan FLD 2025 adalah UMKM Visit, yaitu kunjungan langsung ke dua pelaku UMKM berbasis industri rumahan di Sorong. Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan tantangan dan kebutuhan mereka dalam mengakses pembiayaan. Dalam kesempatan tersebut, platform Pindar juga memberikan pemahaman langsung mengenai cara memanfaatkan layanan pendanaan digital secara optimal.

Interaksi dua arah ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan informasi serta membuka peluang kerja sama konkret antara pelaku usaha lokal dan penyedia layanan fintech.

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, mengapresiasi langkah AFPI yang menjadi asosiasi pertama dari industri fintech pendanaan digital yang hadir langsung di wilayahnya.

“Literasi dan inklusi keuangan bukan hanya tentang pemahaman, tetapi tentang pemberdayaan. Kami mendukung penuh kehadiran Pindar sebagai alternatif pembiayaan yang aman dan bertanggung jawab. Harapan kami, solusi seperti ini terus berkembang hingga menjangkau wilayah-wilayah 3T,” ungkapnya.

FLD 2025 juga menempatkan edukasi finansial sebagai prioritas utama. Dalam rangka memperluas pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, AFPI bekerja sama dengan Universitas Victory Sorong melalui program AFPI Goes to Campus. Kegiatan ini diikuti oleh 150 mahasiswa yang mendapatkan pemahaman praktis mengenai pengelolaan keuangan produktif serta cara membedakan layanan Pindar resmi dari pinjaman online ilegal.

“Melalui kolaborasi bersama dalam FLD 2025, kami berharap dapat meningkatkan inklusi keuangan, khususnya bagi UMKM, sehingga dapat turut berkontribusi dalam pemerataan ekonomi di Indonesia Timur,” tutur Entjik.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, AFPI menyelenggarakan program Pindar Berbagi: Membangun Masa Depan Pendidikan di Timur Indonesia pada 11 Juli 2025 di Desa Suwanderek, Raja Ampat. Melalui program ini, sejumlah platform Pindar memberikan donasi kebutuhan belajar kepada sekolah setempat sebagai bentuk kontribusi nyata industri fintech terhadap masyarakat dan lingkungan.

Fintech Lending Days 2025 di Sorong merupakan edisi kelima sejak pertama kali diadakan pada 2021 di kota-kota seperti Bali, Malang, Makassar, Yogyakarta, dan Medan. Edisi tahun ini turut didukung oleh platform fintech seperti Kredit Pintar dan Indodana Fintech.

Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, FLD 2025 diharapkan dapat terus menjadi ruang bersama untuk memperkuat literasi finansial, memperluas inklusi keuangan, serta mendorong pertumbuhan UMKM secara berkelanjutan di seluruh Indonesia. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)