Beritakota.id, Jakarta – Aksi demonstrasi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (STM) di sekitar Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, hari ini menyebabkan lumpuhnya jalur Kereta Rel Listrik (KRL) Tanah Abang-Palmerah. Rencana aksi yang awalnya menuju gedung DPR berujung bentrok dengan aparat kepolisian, mengakibatkan kemacetan total di jalur kereta api dan jalan raya sekitarnya.
Berdasarkan pantauan langsung melalui siaran langsung TikTok, jalur KRL dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Palmerah benar-benar lumpuh. Kemacetan meluas hingga ke jalan raya, khususnya ruas Pejompongan-Palmerah. Kondisi semakin parah karena banyak warga yang berhenti menyaksikan bentrokan antara pelajar dan polisi, menambah kepadatan lalu lintas dan mengganggu mobilitas penumpang KRL.
Suara tembakan peringatan dan kepulan gas air mata memenuhi udara. Para saksi mata melaporkan adanya pelemparan petasan oleh para pelajar, dibalas oleh polisi dengan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. “Polisi menembakkan gas air mata, tetapi pelajar masih melawan dengan petasan,” ujar seorang saksi mata.
PT KAI Commuter sebelumnya telah mengantisipasi potensi gangguan lalu lintas akibat aksi demonstrasi. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyatakan bahwa perjalanan KRL dari Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Palmerah akan ditutup jika kondisi jalur tidak kondusif. Sayangnya, antisipasi tersebut tidak mampu mencegah lumpuhnya jalur KRL sepenuhnya.
Hingga sore hari, situasi di sekitar Stasiun Palmerah masih tegang. Kepolisian dan pihak terkait masih berupaya untuk meredakan situasi dan mengembalikan ketertiban umum. Kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari area Stasiun Palmerah dan sekitarnya untuk sementara waktu. Pihak KAI Commuter juga belum dapat memastikan kapan jalur KRL Tanah Abang-Palmerah akan kembali beroperasi normal. Informasi lebih lanjut akan diinformasikan melalui kanal resmi KAI Commuter. Dampak dari kejadian ini sangat dirasakan oleh para pengguna KRL yang terhambat perjalanannya.


