Beritakota.id, Jakarta – Di tengah gejolak aksi massa yang memanas dalam beberapa pekan terakhir, Haidar Alwi Institute (HAI) menyerukan dialog dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Direktur HAI, Sandri Rumanama, menekankan pentingnya penyampaian aspirasi yang damai dan tertib, serta mengingatkan akan bahaya anarkisme yang dapat mengancam stabilitas nasional.
“Mari kita bahu membahu sebagai satu bangsa, saling menjaga dan berperan aktif menjaga situasi keamanan di tengah masyarakat dan lingkungan kita,” ujar Sandri Rumanama. Pernyataan ini mencerminkan keprihatinan mendalam HAI terhadap eskalasi aksi massa yang di beberapa daerah berujung pada kericuhan, kerusakan fasilitas umum, bahkan hilangnya nyawa.
Mencegah Anarkisme, Merangkul Dialog
HAI melihat fenomena ini sebagai pengingat krusial bahwa dalam demokrasi, ruang kebebasan berpendapat harus dijaga agar tidak berubah menjadi panggung anarkisme. Untuk itu, HAI secara aktif melakukan pendekatan dan komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, TNI, POLRI, dan tokoh pemuda. Tujuannya adalah untuk meredam potensi konflik dan mencari solusi damai atas berbagai permasalahan yang ada.
“Kami dari Haidar Alwi Institute terus berkomunikasi dengan semua pihak, mulai dari tokoh masyarakat, TNI & POLRI, hingga tokoh pemuda, untuk bersama-sama menciptakan kedamaian demi keamanan bersama,” jelas Sandri Rumanama.
Aspirasi yang Elegan, Kamtibmas yang Utama
Sandri Rumanama juga berharap agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasi mereka secara elegan dan tertib. Ia menegaskan pentingnya menghindari tindakan yang merusak fasilitas umum dan mengancam stabilitas keamanan nasional. HAI menekankan bahwa penyampaian aspirasi yang damai dan konstruktif adalah kunci untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.
“Kami mengimbau agar aspirasi disampaikan dengan cara yang santun dan tidak merugikan masyarakat luas. Kita harus belajar dari pengalaman, bahwa anarkisme hanya akan membawa dampak negatif bagi kita semua,” tambah Sandri.
Peran Penting Control Society
Di tengah situasi yang penuh ketegangan, suara para tokoh agama dan tokoh masyarakat memainkan peran penting sebagai “control society” untuk menghindari potensi terjadinya “sipil war”. HAI berharap agar seluruh elemen masyarakat dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, di mana perbedaan pendapat dapat disalurkan secara damai dan konstruktif.
Dengan seruan ini, HAI berharap dapat berkontribusi dalam upaya menjaga keutuhan bangsa dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.