Beritakota.id, Jakarta – Harga emas dalam perdagangan di bursa berjangka pada awal minggu ini masih melanjutkan tren kenaikannya dengan melonjak ke $3.374 karena permintaan aset safe haven meningkat setelah Presiden AS mengancam akan menaikkan tarif secara keseluruhan menjadi “15% atau 20%” dari 10% sebagaimana ditetapkan sebelumnya pada 2 April. Ancaman tarif baru ini akan diterapkan pada negara yang gagal mencapai kesepakatan selama periode jeda kemarin.
Bukan hanya itu saja, pada hari Kamis minggu lalu, Ia juga mengumumkan tarif 35% untuk Kanada dan bea masuk tambahan untuk Uni Eropa. Ketegangan perdagangan antara AS – UE inilah yang diperkirakan akan mengganggu perdagangan global, mengingat skala bisnis antara kedua negara.
Secara teknis, emas yang pulih disekitar harga $3.330 mampu menjaga tren kenaikan harga dalam jangka menengah dan panjang. Hal ini didukung formasi Segitiga Naik pada kerangka waktu grafik harian. Namun demikian, Indeks Kekuatan Relatif (RSI) 14 hari berosilasi dalam kisaran 40,00-60,00, menunjukkan tren perdagangan bisa bolak-balik dalam jangka pendek.
Baca juga : Harga Emas Antam Anjlok Rp 12.000 per Gram! Investasi Logam Mulia Terkoreksi
Kedepannya, harga akan berusaha menguji garis Resistensi horizontal dalam formasi grafik yang diplot dari titik tertinggi 22 April di sekitar $3.500. Di level ini, harga Emas memasuki wilayah yang belum dipetakan secara signifikan dimana resistensi potensial adalah $3.550 dan $3.600.
Sebaliknya, jika harga menerobos di bawah garis tren naik dari pola grafik yang disebutkan di atas, yang terbentuk dari titik terendah 7 April di $2.957, bisa membuat harga emas turun tajam. Dalam jangka pendek, potensi penurunan harga emas terbuka jika menembus di harga terendah 29 Mei pada $3.245. Target penurunan harga Emas adalah ke level support $3.200 dan titik terendah 15 Mei di $3.121.
Dalam sepekan kedepan, sentiment utama perdagangan Emas adalah data ekonomi AS yakni Indeks Harga Konsumen (IHK) AS untuk bulan Juni, yang akan dirilis pada hari Selasa. Secara teoritis, harga Emas berkinerja lebih baik dalam lingkungan inflasi tinggi. (LH)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan