Beritakota.id, Jakarta – Usulan Ekonom UGM, Sasmito Hadinegoro, agar Presiden Prabowo Subianto mengambil alih 51% saham Bank Central Asia (BCA) untuk menyelamatkan uang negara terkait kasus BLBI, menuai kritik tajam dari anggota DPR RI. Tommy Kurniawan (PKB), anggota Komisi XI, menyayangkan pernyataan tersebut yang dinilai dapat mengganggu iklim investasi Indonesia yang saat ini sedang positif.
“Pernyataan tersebut sangat disayangkan muncul di saat kinerja investasi Indonesia sedang berada di tren positif,” tegas Tommy Kurniawan.
Data terbaru menunjukkan realisasi investasi pada kuartal I 2025 mencapai Rp465,2 triliun, meningkat 15,9% dibandingkan periode sebelumnya. Prestasi ini diraih di tengah ketidakpastian ekonomi global yang cukup signifikan.
“Kita harus menjaga momentum positif ini. Pernyataan-pernyataan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan publik, khususnya yang menyangkut sektor perbankan, harus dihindari,” tambahnya.
Ia khawatir usulan tersebut dapat menimbulkan keresahan di kalangan nasabah dan investor, sehingga berdampak negatif pada stabilitas ekonomi nasional.
Tommy Kurniawan menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengeluarkan pernyataan yang berkaitan dengan isu sensitif seperti BLBI dan perbankan.
Ia meminta agar para pengamat ekonomi lebih bijak dan mempertimbangkan dampak dari setiap pernyataan yang mereka sampaikan. Kasus BLBI, menurutnya, merupakan permasalahan yang kompleks dan telah ditangani oleh pemerintah.
“Kita harus fokus menjaga iklim investasi yang kondusif. Pernyataan yang menimbulkan keresahan publik dan berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi harus dihindari,” pungkas Tommy Kurniawan, yang mewakili Dapil Jabar V Kabupaten Bogor.
Ia berharap ke depannya, semua pihak dapat lebih bertanggung jawab dalam memberikan pernyataan di ruang publik, terutama yang berpotensi mempengaruhi perekonomian nasional.