Beritakota.id, Brebes – Ratusan hektare lahan tanaman bawang merah di Kabupaten Brebes terendam banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak awal pekan membuat banyak petani terpaksa memanen diniuntuk menghindari kerugian lebih besar, meski harus menjual hasil panen dengan harga rendah.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra, mengungkapkan bahwa lahan bawang merah yang terdampak banjir tersebar di dua kecamatan, yaitu Wanasari dan Larangan.
“Yang paling parah di Kecamatan Wanasari, tersebar di banyak desa seperti Siasem, Dukuhwringin, Sidamulya, Sisalam, Jagalempeni, dan Glonggong. Total luasannya mencapai sekitar 100 hektare,” jelas Alex, Rabu (12/11/2025).
Selain di Wanasari, kata Alex banjir juga merendam lahan bawang merah di Kecamatan Larangan, di antaranya Desa Rengaspendawa dan beberapa desa sekitarnya, dengan total luas lahan terdampak sekitar 60 hektare.
“Kecamatan Larangan juga terkena dampak, luasannya sekitar 60 hektare,” imbuhnya.
Menurut Alex, sebagian besar tanaman yang terendam berumur 40–50 hari setelah tanam (HST). Jika dibiarkan, tanaman akan cepat busuk sehingga petani terpaksa memanen lebih awal dan menjual dengan harga lebih murah.
“Kalau dibiarkan, bawangnya akan membusuk dalam beberapa hari. Jadi solusinya langsung dibedol (dipanen) dan dijual cepat. Tetap rugi, tapi setidaknya tidak hilang semua. Total kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah,” terangnya.
Sementara itu, Juwari, petani asal Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari, mengungkapkan bahwa di sekitar lahannya terdapat sekitar 18 hektare lahan bawang merah yang terendam air.
“Kalau tanaman masih di bawah 30 hari, biasanya tidak dipanen. Tapi kalau sudah di atas 40 hari, banyak yang memilih panen dini,” ujarnya.
Petani lain, Khalimi, juga mengalami hal serupa. Ia menanam bawang merah di lahan seluas 3.500 meter persegi, dan tanaman miliknya yang berumur 35 hari kini terendam banjir selama dua hari terakhir.
“Kerugiannya bisa sampai Rp50 juta. Kalau tidak segera dipanen, pasti busuk semua,” keluhnya.


