Beritakota.id, Brebes — Semangat kemandirian dan inovasi terus tumbuh di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Brebes. Melalui program pembinaan kemandirian berbasis ketahanan pangan Presiden melalui 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan salah satunya menekankan pada pemberdayaan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan di lingkungan Pemasyarakatan,
warga binaan berhasil memanen 100 kilogram ikan lele hasil budidaya mereka di area lahan SAE Lapas, Selasa (28/10).
Kepala Lapas Brebes, Gowim Mahali, mengungkapkan apresiasinya atas kerja keras para warga binaan yang selama ini tekun membudidayakan ikan lele tersebut. Warga Binaan dilatih mulai dari proses pembibitan, perawatan, hingga panen
“Program ini tidak hanya memberikan keterampilan praktis, tetapi juga membentuk karakter warga binaan untuk kerja sama, dan tanggung jawab. Inilah wujud nyata kami dalam mendukung Asta Cita Bapak Presiden melalui Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta sesuai dengan Proyek Perubahan : Binaan Jadi Andalan,” ujar Gowim Mahali.
Budidaya ikan lele menjadi salah satu program inovatif pembinaan kemandirian yang dikembangkan Lapas Brebes untuk memperkuat ketahanan pangan internal serta memberikan bekal produktif bagi warga binaan menjelang kembali ke masyarakat.
Dari hasil panen kali ini, sebagian digunakan untuk kebutuhan dapur Lapas, sementara sisanya dijadikan modal usaha berkelanjutan untuk siklus budidaya berikutnya.
Salah satu warga binaan, Slamet menyampaikan rasa syukur dan semangatnya setelah berhasil berkontribusi dalam kegiatan tersebut.
“Kami senang bisa belajar beternak ikan. Semoga keterampilan ini bisa kami manfaatkan untuk hidup mandiri setelah bebas nanti,” ucapnya.
Melalui program ini, Lapas Brebes menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembinaan yang berorientasi pada kemandirian, ketahanan pangan, dan produktivitas, selaras dengan Core Value IMIPAS PRIMA dan semangat Pemasyarakatan Bermanfaat Untuk Masyarakat.


