Beritakota.id, Jakarta – Bursa-bursa saham Asia menguat pada perdagangan di hari Kamis (17/07/2025) menjelang laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka dan karena kekhawatiran pasar atas masa jabatan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang masih belum pasti.
TSMC, produsen utama chip AI canggih dunia, diperkirakan akan mencatat lonjakan laba kuartal kedua ke level rekor, meskipun tarif AS dan dolar Taiwan yang kuat dapat membebani prospeknya. Laba perusahaan streaming raksasa Netflix, yang akan dirilis pada hari Kamis, juga menjadi perhatian investor. Dengan Netflix yang telah mengungguli S&P 500 year-to-date dengan selisih 33 poin persentase yang cukup besar, dan pasar sepenuhnya mendukung argumen investasi yang bullish, Netflix perlu menunjukkan kinerja yang luar biasa dengan mengalahkan ekspektasi dan meningkatkan sahamnya.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang hanya naik 0,07% dan Nikkei 225 Jepang naik 0,2%. Kontrak berjangka Eropa melonjak karena kontrak berjangka EUROSTOXX 50 naik 0,6% dan kontrak berjangka FTSE dan DAX masing-masing naik sekitar 0,4%. Kontrak berjangka Nasdaq dan S&P 500 futures masing-masing turun lebih dari 0,1%.
Kebingungan atas masa depan Ketua Fed Powell di bank sentral juga mendominasi sentimen pasar, setelah berita awal bahwa Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan memecat Powell segera membuat saham dan dolar merosot. Walaupun akhirnya Trump dengan cepat membantah laporan tersebut, memulihkan ketenangan di pasar yang volatil, tetapi ia tetap membuka kemungkinan tersebut dan kembali mengkritik kepala bank sentral karena tidak menurunkan suku bunga.
Dolar berada pada posisi yang rapuh pada hari Kamis, setelah melemah semalam karena kekhawatiran bahwa independensi Fed dapat terancam. Euro terakhir turun 0,14% di $1,1625 sementara sterling melemah 0,17% di $1,3395 setelah kedua mata uang tersebut menguat di sesi sebelumnya. Dolar sedikit menguat ke 98,47 terhadap sekeranjang mata uang, setelah melemah 0,33% semalam.
Baca juga : Ketegangan Perdagangan AS – Cina Meningkat, Bursa Saham Turun
Di Australia, mata uang Aussie melemah setelah data menunjukkan lapangan kerja domestik hanya naik tipis pada bulan Juni karena tingkat pengangguran melonjak ke level tertinggi sejak akhir 2021. Terakhir kali diperdagangkan 0,56% lebih rendah di $0,6492.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga stabil setelah turun pada hari Rabu, karena ekspektasi bahwa pemecatan Powell dapat menyebabkan penurunan suku bunga yang lebih cepat dan lebih dalam, dengan imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun terakhir di 3,9087%. Imbal hasil Obligasi AS tenor 10 tahun sedikit berubah di 4,4754%.
Pada perdagangan komoditi, harga minyak naik pada hari Kamis, dengan minyak mentah Brent berjangka naik 0,4% ke $68,78 per barel. Minyak mentah AS berjangka naik 0,5% ke $66,71 per barel. Sementara Emas di pasar spot turun 0,16% ke $3.340,99 per ons. (Lukman Hqeem)