Beritakota.id, Jakarta – Berawal dari kebutuhan pribadi akan busana, Anggiasari Mawardi, seorang dokter gigi sekaligus desainer fashion, sukses membangun imperium modest fashion yang kini dikenal luas hingga ke mancanegara. Melalui brand miliknya, Anggia Handmade, Anggiasari mengawali kiprahnya di dunia fashion sejak 2011, dan kini seluruh lini bisnisnya tergabung dalam Anggia Corp.
Anggia Handmade, yang bermarkas di Bandung, menawarkan koleksi busana muslim dan aksesori yang semuanya dikerjakan secara manual alias handmade. Ciri khas utama brand ini terletak pada detail bordir dan penggunaan wastra Indonesia yang anggun dan feminin.
Tak berhenti di sana, Anggiasari memperluas segmen pasarnya dengan meluncurkan brand kedua, AM by Anggia. Berbeda dari lini pertama, AM by Anggia lebih menyasar kalangan muda dan memanfaatkan deadstock atau limbah fashion menjadi pakaian unik dan berkarakter.
“AM by Anggia ini jadi bentuk kecemasan Anggi akan suatu kondisi, yang kemudian dituangkan dalam desain. Produksinya juga terbatas karena tergantung pada ketersediaan limbah fashion,” jelas Anggiasari dalam keterangan resmi yang diterima redaksi, Selasa (26/8/2025).
Anggiasari juga menghadirkan koleksi khusus untuk keperluan ibadah haji dan umrah melalui brand Anggia Syar’i. Dengan pendekatan desain yang fungsional namun tetap modis, lini ini menjawab kebutuhan pasar muslim yang semakin berkembang.
Baca juga : AHY Akui Senang Dipanggil Prabowo: Sebuah Kehormatan
Tak hanya merajai pasar lokal, Anggia Corp melalui entitas bisnis PT Dialesha Indonesia Global berhasil menembus pasar ekspor ke beberapa negara seperti Filipina, Thailand, Inggris, dan Prancis.
Di era digital, Anggia Corp memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing bisnis. Hampir seluruh aspek operasional telah terdigitalisasi, mulai dari layanan pelanggan, penjualan online, hingga manajemen keuangan, desain produk, dan pengelolaan stok.
“Kami tidak hanya jualan di butik offline, tapi juga melalui marketplace dan website resmi. Sistem digital membantu kami lebih terkontrol dan efisien,” ujar Anggiasari.
Salah satu terobosan digital yang membantu perkembangan bisnis Anggia Corp adalah kerjasama dengan Indibiz, penyedia solusi digital dan konektivitas bisnis. Indibiz menyediakan berbagai fitur pendukung seperti manajemen komunikasi, sistem monitoring pameran dan show, serta jaringan internet bisnis yang handal dan cepat.
“Proyek ekspansi ke United Kingdom menggandeng banyak UMKM. Untuk komunikasi dan koordinasi, solusi dari Indibiz sangat membantu kami agar tetap efisien dan terhubung dengan semua pihak,” tambah Anggiasari.
Melalui layanan internet bisnis dengan kecepatan hingga 300 Mbps dan harga kompetitif mulai dari Rp300 ribuan, Indibiz menyediakan paket digitalisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku industri, termasuk fashion.
Website Indibiz.co.id juga menyediakan fitur yang lengkap dan user-friendly, memudahkan pelaku usaha untuk menemukan solusi digital sesuai kebutuhan mereka.
“Digitalisasi membuat proses desain lebih cepat dan fleksibel menyesuaikan tren pasar. Analisis bisnis juga lebih akurat. Semua ini mendukung Anggia Corp tumbuh lebih besar,” pungkas Anggiasari.
Dengan pendekatan inovatif dan kolaborasi digital yang kuat, Anggia Corp menjadi contoh sukses UMKM lokal yang mampu bersaing di pasar global. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)