Beritakota.id, Jakarta – Ibukota Jakarta diguncang aksi demonstrasi besar-besaran hari ini. Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat berkumpul di depan Gedung DPR/MPR RI di Senayan, menuntut perubahan besar dalam pemerintahan. Aksi yang disebut “Indonesia Gelap” ini dipicu oleh rencana kenaikan gaji dan tunjangan perumahan anggota DPR yang dinilai fantastis di tengah kesulitan ekonomi rakyat.
Seruan aksi yang sebelumnya ramai di media sosial, seperti Instagram (@gejayanmemanggil) dan X (@serikatmahasiswa_bogorraya), membuahkan aksi nyata. Dengan dresscode serba hitam, massa aksi yang dimulai pukul 07.00 WIB ini bertekad untuk bertahan hingga tuntutan mereka dipenuhi.
Sembilan poin tuntutan tegas disampaikan, antara lain: penurunan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pembubaran Kabinet Merah Putih dan DPR RI, penolakan proyek Penulisan Sejarah Indonesia, dan tuntutan hukum bagi Fadli Zon terkait kasus pemerkosaan massal 1998. Yang paling menonjol adalah tuntutan transparansi gaji dan penolakan kenaikan gaji serta tunjangan rumah anggota DPR.
Kekecewaan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, serta tudingan peran besar mantan Presiden Jokowi melalui jaringan oligarkinya, menjadi latar belakang utama demonstrasi ini. Aksi ini dianggap sebagai puncak kekecewaan rakyat yang merasa dikhianati.
Aparat keamanan tampak bersiaga. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo, membenarkan adanya apel besar polisi di sekitar Gedung DPR. Pagar beton tinggi dan kawat berlumuran oli dipasang untuk pengamanan.
Aksi ini menjadi sorotan nasional, mengingatkan kembali betapa sensitifnya isu kesejahteraan anggota DPR di tengah kondisi ekonomi rakyat yang masih sulit. Perkembangan situasi dan dampak demonstrasi ini akan terus dipantau.