Beritakota.id, Jakarta – Dompet Dhuafa menunjukkan komitmen kuatnya dalam pembangunan karakter anak bangsa melalui perhelatan Jambore Sekolah Budi Pekerti yang berlangsung meriah di Perguruan Islam Al Syukro Universal, Tangerang Selatan, pada Sabtu-Minggu (16-17 Agustus 2025). Kegiatan ini berhasil menyatukan 538 adik-adik pramuka penggalang dari tiga sekolah, yaitu Perguruan Islam Al Syukro Universal, Sekolah Smart Cibinong, dan SMART Ekselensia Indonesia.

Acara pembukaan yang penuh semangat ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk *Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, yang memberikan sambutan inspiratif. Hadir pula Inisiator, Pendiri, dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, beserta jajaran pengurus. Kemeriahan jambore semakin terasa dengan kehadiran Marcella Zalianty (Ketua PARFI 56) dan Olivia Zalianty (Eks-Andalan Nasional Pramuka), yang turut memotivasi peserta.

Abdul Halim, Ketua Panitia jambore Sekolah Budi Pekerti, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar perkemahan biasa. Tujuannya adalah untuk menanamkan nilai-nilai fundamental pada anak-anak sejak dini, seperti kemandirian, jiwa kepemimpinan, dan kejujuran.

“Kecerdasan bisa dilatih melalui belajar, keterampilan diasah lewat pelatihan-pelatihan. Namun tanpa kejujuran, sulit bagi kita untuk menciptakan generasi yang benar-benar berkarakter, maju dan berdaya saing,” tegas Abdul Halim.

Jambore ini merupakan perwujudan nyata dari konsep Noble Budi Pekerti yang digagas Dompet Dhuafa, dengan fokus utama pada pengembangan kemandirian dan kepemimpinan. Melalui berbagai kegiatan pramuka yang menarik, anak-anak diajak untuk belajar mengambil keputusan yang bertanggung jawab, serta menanamkan kedisiplinan dan kejujuran sebagai fondasi karakter mereka.

Momentum jambore ini juga sangat istimewa karena bertepatan dengan perayaan Hari Pramuka dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. “Jambore Sekolah Budi Pekerti ini sangat baik bagi pendidikan karakter anak-anak dengan melatih mereka dengan keterampilan-keterampilan serta kecakapan-kecakapan khusus termasuk membangun team building dan teamwork untuk saling menghargai, menghormati, dan saling berbagi,” jelas Menteri Fadli Zon.

Parni Hadi menjelaskan pentingnya integrasi antara Gerakan Pramuka, semangat Kemerdekaan, Sekolah Budi Pekerti, dan budaya bangsa dalam membentuk generasi muda berintegritas. Ia menekankan peran penting Pramuka dalam menanamkan nilai-nilai patriotisme, gotong royong, dan semangat pengorbanan. Sekolah Budi Pekerti, menurutnya, menjadi medium penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai moral dan budi pekerti luhur ke dalam budaya bangsa.

“Integrasi antara pendidikan karakter melalui Sekolah Budi Pekerti, pengalaman praktis di Pramuka, dan pemahaman akan sejarah serta nilai kemerdekaan Indonesia, akan menjadi modal utama bagi generasi muda, anak-anak kita, agar mampu unggul,” tambah Parni Hadi.

Dengan berbagai aktivitas seperti pelatihan kepemimpinan, simulasi lapangan, kerjasama tim, peduli sesama, dan pembelajaran nilai moral, jambore Sekolah Budi Pekerti ini menjadi momentum berharga untuk memperkuat fondasi karakter generasi muda Indonesia.

Kegiatan ini sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, yang diharapkan menjadi bekal penting bagi mereka untuk menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter kuat. (Adv)