Beritakota.id, Jakarta – Dalam perjalanan membangun ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendorong perubahan. Dengan menempatkan perempuan sebagai bagian integral dalam ekosistem EV, ENTREV bersama komunitas seperti WEVI berharap dapat menciptakan masa depan transportasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan mampu menginspirasi berbagai sektor untuk turut serta dalam percepatan transisi kendaraan listrik di Indonesia.
Jasmine Andini, Humas WEVI sekaligus Koordinator Bidang Edukasi KOLEKSI, menekankan bahwa perempuan memiliki potensi besar sebagai agen perubahan gaya hidup ramah lingkungan.
“Perempuan dapat menjadi role model dalam adopsi kendaraan listrik melalui edukasi dan advokasi, baik di komunitas maupun lingkungan kerja,” ujar Jasmine.
Ia menjelaskan komunitas dapat menjadi wadah yang efektif untuk mendorong keterlibatan perempuan. “Di WEVI, kami melihat banyak anggota perempuan yang aktif menjadi agen perubahan dalam gaya hidup ramah lingkungan, mulai dari mengedukasi keluarga hingga terlibat langsung dalam kampanye adopsi kendaraan listrik,” ujar Jasmine.
Jasmine juga menjelaskan bahwa keterlibatan perempuan dalam komunitas seperti WEVI bukan hanya memperkuat ekosistem kendaraan listrik tetapi juga mendorong terciptanya kebijakan yang lebih inklusif.
“Perempuan memiliki perspektif unik yang dapat memperkaya diskusi tentang keberlanjutan, baik dalam hal efisiensi energi maupun pengelolaan dampak lingkungan,” tambahnya.
Ia berharap lebih banyak perempuan bergabung dalam inisiatif kendaraan listrik untuk memperluas jangkauan kampanye ini.
Yovi Dzulhijjah Rahmawati, Project Coordinator ENTREV, menyampaikan bahwa perempuan memegang peran strategis dalam ekosistem kendaraan listrik, baik sebagai pengguna, inovator, maupun pendidik.
“Dari total penerima manfaat program kami, hampir 30 persen adalah perempuan. Ini menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya menjadi bagian dari transisi ini, tetapi juga pemimpin di dalamnya,” ujar Yovi.
Ia juga menekankan pentingnya memberikan pelatihan dan akses yang setara bagi perempuan dalam mengadopsi kendaraan listrik. Dalam berbagai program ENTREV, perempuan dilibatkan dalam pelatihan, kampanye kesadaran, hingga pengembangan kebijakan lokal terkait kendaraan listrik.
“Kami percaya, ketika perempuan memiliki pemahaman yang baik tentang teknologi ramah lingkungan, mereka tidak hanya menjadi pengguna tetapi juga mampu menginspirasi komunitas mereka untuk ikut berkontribusi dalam upaya transisi energi bersih,” pungkas Yovi. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)
Respon (1)