Beritakota.id, Brebes Peringatan Hari Pahlawan 2025 di eks Rumah Mbesaran Pabrik Gula (PG) Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, berlangsung meriah.

Ratusan warga memadati pelataran bangunan bersejarah itu untuk menyaksikan berbagai pertunjukan dalam acara “Orasi Kebangsaan”, yang digelar Dewan Kesenian Kabupaten Brebes (DKB) bersama komunitas seni setempat.

Salah satu penampilan yang paling memikat perhatian warga adalah musikalisasi puisi oleh para penyair dari DKB dan komunitas Masjaka (Masyarakat Jaga Kali) Kolaborasi antara musik dan sastra ini berhasil menciptakan suasana khidmat sekaligus menggugah rasa nasionalisme para penonton.

Beberapa puisi yang dibawakan antara lain “10 November: Api yang Tak Padam” karya Abu Ma’mur MF, “Kabut Revolusi di Tepi Sibiruk” karya Hendri Yetus Siswono, serta “Indonesia Aku Cinta Padamu” karya Lukman Suyanto. Iringan alunan suling dan gending Jawa memperkuat pesan perjuangan dan semangat cinta tanah air dalam setiap baitnya.

Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Brebes, Pamor Wicaksono, dalam pidato kebangsaannya menegaskan pentingnya peran seni sebagai media pengingat sejarah bangsa.

Baca juga: Pamor Wicaksono Gagas Kebangkitan Seni Brebes dari Desa Hingga Kabupaten

“Kegiatan ini kami gelar untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme. Seperti pesan Bung Karno, ‘Jas Merah’ jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” ujar Pamor di hadapan ratusan warga yang hadir.

Menurut Pamor, seni memiliki kekuatan untuk menyampaikan nilai-nilai perjuangan dengan cara yang menyentuh hati masyarakat, terutama generasi muda. “Puisi dan musik dapat menjadi jembatan emosional agar kita tidak lupa pada jasa para pahlawan,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, Pamor Wicaksono berharap seni tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana refleksi dan pengingat akan pentingnya menjaga nilai-nilai perjuangan bangsa.

“Peringatan Hari Pahlawan bukan sekadar mengenang masa lalu, tapi menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan di masa kini,” tutup Pamor Wicaksono.

Sementara itu, Slamet (55), warga Desa Jatibarang Lor, mengaku sengaja datang untuk menyaksikan penampilan para penyair.

“Saya suka puisi yang dipadukan dengan musik. Apalagi momentumnya Hari Pahlawan, jadi ingin mendengar karya seniman Brebes,” katanya.

Hal senada diungkapkan Sulastri (25), mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Brebes.

“Sebagai generasi muda, kita harus bisa memaknai kemerdekaan dengan tidak melupakan jasa para pahlawan. Selain musikalisasi puisi, saya juga menikmati tari dan pertunjukan silat yang menampilkan budaya Indonesia,” ujarnya.