Beritakota.id, Jakarta – Harga emas yang saat ini cenderung stagnan diprediksi akan terus merangkak naik hingga menembus angka Rp 2,15 juta per gram di semester kedua tahun 2025. Prediksi tersebut disampaikan oleh pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi.

Ibrahim menjelaskan bahwa dalam jangka pendek, harga emas dunia diperkirakan akan bergerak di kisaran support US$3.371 hingga resistance US$3.435 per troy ons. Namun, optimisme yang tinggi membawanya memprediksi kenaikan signifikan hingga mencapai US$3.600 per troy ons di semester II 2025, yang setara dengan sekitar Rp 2.150.000 per gram.

Prediksi ini didasarkan pada berbagai sentimen global yang memengaruhi pergerakan harga emas sebagai aset safe haven. Salah satu faktor utama adalah dinamika geopolitik yang memanas, terutama terkait pertemuan yang dinantikan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus mendatang di Alaska. Pertemuan ini bertujuan merundingkan akhir perang di Ukraina, namun potensi kegagalan perundingan dan meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Rusia dapat mendorong investor untuk berlindung pada emas.

Ketegangan juga meningkat di Timur Tengah menyusul rencana Israel untuk mengambil alih Jalur Gaza, yang memicu kekhawatiran akan ketidakstabilan regional lebih lanjut. Selain itu, ancaman Trump untuk menaikkan tarif impor minyak Rusia dari India dan China juga berkontribusi pada ketidakpastian pasar global.

Faktor internal AS juga berperan, dengan pencalonan Stephen Miran sebagai anggota Federal Reserve yang memicu ekspektasi akan kebijakan suku bunga yang lebih rendah. Suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong inflasi dan meningkatkan daya tarik investasi emas.

Saat ini, harga emas dunia berada di level US$3.397,8 per troy ons (data Bloomberg), dan harga emas di Indonesia mencapai Rp 1.945.878 per gram (data logammulia.com). Kenaikan signifikan ini telah terjadi sejak awal tahun 2025, menunjukkan tren positif yang mendukung prediksi Ibrahim Assuaibi. Apakah prediksi ini akan menjadi kenyataan? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya di pasar emas global.