Berita Kota – Harga minyak stabil di awal perdagangan Asia pada hari Rabu (17/07/2024), dengan patokan global Brent berada di dekat level terendah dalam satu bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya, karena tanda-tanda melemahnya pertumbuhan permintaan di Cina berbenturan dengan prospek penurunan pasokan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 11 sen, atau 0,1%, menjadi $83,62 per barel pada 07:10 WIB. Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate juga turun 11 sen, atau 0,1%, lebih rendah pada $80,65 per barel.
Kedua jenis minyak tersebut telah turun dalam tiga sesi sebelumnya, dengan minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan serendah $83,30 pada hari Selasa, terendah sejak 17 Juni.
Kekhawatiran mengenai permintaan dari Cina terus membebani sentiment pasar. Data resmi menunjukkan ekonomi negara pengimpor minyak utama ini tumbuh 4,7% pada kuartal kedua awal pekan ini, pertumbuhan paling lambat sejak kuartal pertama tahun 2023.
Penguatan dolar AS juga turut membebani harga minyak. Indek dolar AS sedikit lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu, membuat komoditas minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya. Kekhawatiran pasar terhadap permintaan dan penguatan dolar mengimbangi tanda-tanda pengetatan pasokan di Amerika Serikat, produsen dan konsumen minyak terbesar di dunia.
Pasokan minyak mentah AS turun 4,4 juta barel dalam sepekan yang berakhir 12 Juli, sumber pasar mengatakan pada hari Rabu sebagaimana mengutip data dari American Petroleum Institute. Sementara itu, hasil survei Reuters memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS turun 33.000 barel. Pihak Administrasi Informasi Energi akan merilis laporan penyimpanan resminya pada pukul 14.30 GMT.
Sementara itu meningkatnya risiko geopolitik membantu membatasi penurunan harga komoditi minyak mentah lebih lanjut. Sebuah kapal tanker minyak berbendera Liberia saat ini tengah melakukan penghitungan kerusakan dan menyelidiki potensi tumpahan minyak. Hal ini dilakukan setelah kapal tersebut diserang oleh kelompok bersenjata Houthi Yaman di Laut Merah, demikian informasi dari Pusat Informasi Maritim Bersama (JMIC) Laut Merah dan Teluk Aden pada hari Selasa. (Editor Lukman Hqeem)