Hercules Dinilai Tepat Pasang Badan untuk Gibran Karena Ada Kekuatan Besar Ingin Goyang

Beritakota.id, Jakarta – Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Hercules Rozario Marshall, menegaskan komitmennya untuk membela pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dari berbagai upaya yang ia sebut sebagai gerakan sistematis untuk menggoyang stabilitas pemerintahan baru

Pernyataan Hercules yang belakangan menuai reaksi keras dari mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, dinilai bukan sekadar lontaran emosional, melainkan bentuk peringatan serius terhadap kekuatan-kekuatan yang dianggap berupaya mengganti posisi Wakil Presiden Gibran.

“Hercules menyampaikan apa yang banyak dirasakan pendukung Prabowo-Gibran. Ini bukan soal individu, tapi soal menjaga mandat rakyat,” kata Direktur Politiea Institute Indonesia, Marselinus Gual, kepada wartawan, Rabu (1/5/2025).

Baca juga: GRIB Jaya Banjarsari Kulon Bersholawat, Jaga Kerukunan Masyarakat

Menurutnya, kemarahan Gatot justru membuktikan bahwa pernyataan Hercules menyentuh titik sensitif dinamika politik pasca-Pemilu 2024.

Marselinus menilai bahwa narasi penggantian Gibran tidak bisa dilepaskan dari agenda politik tertentu yang ingin memecah belah soliditas koalisi pemenang Pilpres. Dalam hal ini, Marselinus menilai GRIB memandang upaya penggantian Gibran sebagai bentuk penghianatan terhadap suara rakyat dan melemahkan keutuhan pemerintahan.

“Makanya yang tampak ke publik itu bahwa GRIB tidak akan tinggal diam. Mereka siap berdiri di barisan terdepan menjaga pasangan Prabowo-Gibran,” tegasnya.

Polemik antara Hercules dan Gatot kini menjadi sorotan publik sebagai representasi konflik internal di antara kelompok elite pasca-pemilu. Banyak pihak menilai bahwa kisruh ini adalah ujian awal bagi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menghadapi tekanan politik dari dalam maupun luar koalisi.

Marselinus menegaskan bahwa stabilitas politik nasional tidak bisa dikorbankan demi ambisi politik segelintir elite.

“Pernyataan Pak Hercules memang keras, tetapi substansinya adalah peringatan agar tidak bermain-main dengan legitimasi hasil pemilu,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *