Beritakota.id, Jakarta – Atmosfer kemewahan dan kreativitas memenuhi atrium utama Senayan City pada Sabtu, 20 September 2025, dalam perhelatan Fashion Nation XIX Edition. Acara tahunan yang selalu dinantikan para pecinta mode ini menghadirkan salah satu highlight utamanya: pagelaran busana bertajuk REDEFINE oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) – Jakarta Chapter.

Menginjak partisipasi ketiga kalinya dalam event bergengsi ini, IFC Jakarta menampilkan karya-karya eksklusif dari sembilan desainer anggota, yang secara kolektif menegaskan kekuatan desain lokal dalam panggung mode nasional. Mereka adalah: Lenny Agustin, Wignyo Rahadi x Bank Indonesia KPw Bengkulu presents Wastra Bengkulu, NY by Novita Yunus, Ning Santoso x Batik Salawaku x The Paris Moda, Chaera Lee x Wastra Batik Semarang, NonaAltha.id by Althafunissa, Yanti Adeni, Rumah Batik Wijaya, dan Shamara.

Acara semakin meriah dengan penampilan spesial dari musisi Tika Ramlan dan Bella Almira, yang turut memeriahkan suasana melalui musik yang selaras dengan semangat peragaan busana.

Salah satu sorotan dalam pagelaran ini adalah koleksi terbaru dari Chaera Lee, yang berkolaborasi dengan Wastra Batik Semarang. Membawa tema “Laras Hati”, koleksi ini mengeksplorasi harmoni antara warisan budaya dan nilai-nilai kemanusiaan, khususnya melalui perspektif profesi mulia dokter spesialis mata anak-anak.

Motif batik yang diangkat dalam koleksi ini unik dan penuh makna, menampilkan ilustrasi alat-alat kedokteran anak dan nuansa dunia anak-anak, yang dituangkan dalam latar beras utah menciptakan visual yang segar namun tetap sarat filosofi. Siluet yang diusung memadukan unsur modern heritage dengan gaya sporty-feminin yang kuat, menggunakan material seperti katun, jacquard, dan linen. Permainan detail tapestry serta palet warna earthy beige, teal, dan aksen mustard turut memperkuat karakter koleksi ini.

“Kami ingin memperlihatkan bahwa batik bukan hanya tentang masa lalu, melainkan bagian dari masa depan yang bisa dikenakan dengan bangga oleh generasi baru,” ujar Chaera Lee, sang desainer sekaligus founder brand.

Pagelaran ini turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia KPw Bengkulu, Warung Sacho Khas Berawi, Tegep Boots, Wastra Batik Semarang, The Paris Moda, Batik Salawaku, Blink Models, Kelas Moedellind ID, dan Torenda Jewelry.

Dengan konsep yang matang, penampilan para muse muda dan styling khas Hollaloidris, REDEFINE menjadi bukti bahwa mode Indonesia tak hanya mampu mengangkat kekayaan tradisi, tetapi juga mampu mendefinisikan ulang jati dirinya dalam bahasa fashion yang lebih global, modern, dan inklusif. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)