Beritakota.id – Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 pada Rabu (8/10) di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara tahunan ini digelar untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global.Tahun ini, ISEF hadir dengan skala yang lebih besar dan meriah.

Dalam sambutannya, Perry Warjiyo  menekankan pentingnya sinergi dalam membangun ekosistem ekonomi syariah. “Diharapkan ISEF menjadi bagian meneladani Rasul. dengan tema ISEF ke-12 mengangkat sinergi ekonomi dan keuangan syariah jangan cerai-berai, bersinergi,” ujarnya.

Ia juga berharap festival ini terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang, baik dari sisi skala maupun dampak. Selain itu, dia mengajak masyarakat Indonesia untuk terus memperkuat komitmen bersama dalam mengembangkan ekonomi syariah, sebagai bentuk rasa syukur atas segala kemajuan yang telah dicapai.

BI berkomitmen untuk memperkuat sinergitas bersama seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, penyelenggaraan ISEF juga semakin memperkuat leadership Indonesia secara internasional. ISEF secara konsisten diselenggarakan untuk memperkuat sinergi semua pihak agar ekonomi syarah terus tumbuh dan berdaya saing sekaligus menebar kemaslahatan bagi seluruh masyarakat. Langkah ini ditempuh untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekosistem halal dunia.

Dalam gelaran tahun ini, Perry menyampaikan bahwa empat komitmen program strategis akan diluncurkan antara lain Masterplan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2025-2029, Sinergi Kolaborasi Pusat-Daerah dalam Pengembangan Eksyar, SukBI Plus sebagai perluasan dari fitur Sukuk Bank Indonesia, dan Database ZISWAF terintegrasi.

Baca juga : Bank Indonesia Tegal Siapkan 6 Program Unggulan di Festival Bawang Merah 2025

ISEF ke-12 diselenggarakan selama satu pekan yakni 8-12 Oktober 2025, di Jakarta International Expo (JIExpo) dengan melibatkan stakeholder eksyar domestik dan internasional. Rangkaian kegiatan ISEF meliputi kegiatan Sharia Forum yang mendiskusikan strategi pengembangan eksyar, Sharia Fair sebagai wadah showcasing capaian pengembangan eksyar, serta Sharia Education & Literacy sebagai wadah peningkatan literasi eksyar terutama pada segmen prioritas.

Festival ini mengkombinasikan kegiatan kuliner halal, pameran mode internasional, dan semangat kolaborasi ekonomi syariah, ISEF 2025 semakin menegaskan perannya sebagai wadah strategis untuk memperkuat ekosistem halal sekaligus menjadikan Indonesia sebagai rujukan ekonomi syariah dunia.

Halalicious, festival kuliner halal yang menyuguhkan beragam hidangan dari berbagai daerah, pengunjung juga disuguhkan pagelaran fashion show busana muslim terbesar di dunia. Kedua agenda tersebut menjadi sorotan utama karena tidak hanya menampilkan kreativitas pelaku usaha, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai salah satu kiblat industri halal internasional.

Halalicious menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung dengan menyuguhkan 43 ragam kuliner halal dari berbagai daerah. Sajian legendaris seperti Gudeg Yu Djum Pusat, Pempek Cek Molek, Cwie Mie Malang Orens, Frutta Gelato, hingga Es Sinar Garut H. Ucu ikut memeriahkan festival.Selain kuliner, ISEF 2025 juga menorehkan sejarah baru lewat the biggest modest fashion show yang digelar selama lima hari berturut-turut.  Sebanyak 150 desainer lokal dan 11 desainer internasional mempersembahkan total 1.175 karya busana muslim, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion global.

BI berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pariwisata serta Indonesian Fashion Chamber (IFC) menggelar International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2025. IN2MOTIONFEST tahun ini menampilkan karya 11 desainer internasional, 214 desainer nasional, 100 kolaborasi brand dengan lebih dari 1.785 koleksi. Perhelatan ini menjadi menjadi wadah untuk membangun ekosistem modest fashion Indonesia yang kuat, inklusif, dan berdaya saing global. (Tim/Lukman Hqeem)