Beritakota.id, Jakarta – RS Atma Jaya Healthcare Group mengukir sejarah di dunia kesehatan Indonesia dengan meresmikan Pusat Pengobatan Timur (Eastern Medical Center), sebuah unit mandiri yang mengintegrasikan praktisi pengobatan timur tersertifikasi ke dalam ekosistem rumah sakit. Langkah inovatif ini menandai babak baru dalam pelayanan kesehatan, menawarkan pendekatan holistik yang memadukan kedokteran modern dengan kearifan pengobatan timur.
Selama ini, pasien yang mencari pengobatan timur harus mencari layanan di luar rumah sakit modern, menyebabkan proses diagnosis dan perawatan terpisah dan berisiko. Pusat Pengobatan Timur RS Atma Jaya menawarkan solusi revolusioner: akses terhadap layanan kedokteran modern dan pengobatan timur dalam satu lokasi. Ini termasuk rujukan dua arah antara praktisi pengobatan timur dan dokter spesialis, memfasilitasi kolaborasi yang lebih efektif dan terkoordinasi.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien. Tujuan kami adalah kesembuhan pasien, dan kami yakin pengobatan timur dapat menjadi bagian penting dari upaya ini,” ucap Edward, CEO Atma Jaya Healthcare Group, Jumat (28/11).
“Sebagai rumah sakit penelitian, kami berfokus pada eksplorasi berbasis bukti dan tidak memaksa kolaborasi. Namun, kami senang melihat kolaborasi organik yang berkembang, seperti rujukan dari dokter rehabilitasi medis, dokter saraf, dan dokter spesialis olahraga kami ke praktisi pengobatan timur,” jelasnya.
Pada fase awal, Pusat Pengobatan Timur fokus pada Traditional Chinese Medicine (TCM), termasuk akupuntur, herbal, dan terapi multi-prosedur. Ke depan, RS Atma Jaya berencana mengembangkan integrasi jamu, ayurveda, dan praktik pengobatan timur lainnya, yang didukung oleh penelitian dan protokol medis terstandarisasi.
Pusat Pengobatan Timur RS Atma Jaya menawarkan layanan yang terstandarisasi, termasuk:
Tim praktisi pengobatan timur berizin lengkap.
Ruang konsultasi dan terapi berstandar rumah sakit.
Baca juga : Peduli Dampak Covid-19, Yupi Salurkan Bantuan APD ke RS Atma Jaya
Akses penuh ke fasilitas laboratorium dan radiologi rumah sakit.
Rekam medis terstandarisasi.
Penerapan protokol penelitian untuk memantau hasil terapi.
Supervisi aktif dari departemen medis.
“Dengan menempatkan pengobatan timur di lingkungan rumah sakit penelitian, kami memberikan legitimasi, akuntabilitas, dan kesempatan untuk eksplorasi berbasis bukti yang komprehensif,” tambah Edward.
Peresmian ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di bidang kesehatan, termasuk Prof. Dr. Krasae Chanawongse (mantan Menteri Thailand), Letjen (Purn) Hotmangaraja Pandjaitan (Duta Besar RI untuk Singapura), dan Prof. dr. Daniel Tjen (Ketua Dewan Jamu Indonesia), serta perwakilan dari berbagai negara sahabat.
Drs. Tepy Usia, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama BPOM RI, menyambut baik inisiatif ini, yang akan memfasilitasi integrasi pengobatan tradisional dan modern, serta diharapkan akan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang komprehensif.
Kak Seto, seorang psikolog anak ternama, berbagi pengalamannya tentang manfaat terapi di Pusat Pengobatan Timur, “Saya mengalami cedera padel dan setelah terapi, saya merasakan perbaikan yang signifikan. Pemulihan saya sangat cepat. Saya pasti akan kembali ke sini jika ada masalah tulang atau sendi.”
Dr. Rika Haryono, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga RS Atma Jaya, menggarisbawahi pentingnya integrasi pengobatan timur dalam membantu pemulihan pasien. “Pengobatan timur sangat membantu mengurangi nyeri, memungkinkan pasien kembali berlatih lebih cepat,” katanya.
Dengan dukungan luas dari berbagai pihak, RS Atma Jaya menegaskan komitmennya untuk menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif, modern, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. ( Herman Effendi / Lukman Hqeem

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan