Beritakota.id, Jakarta – Pemerintah Kota Kaohsiung melalui Dinas Pertaniannya terus memperluas jangkauan visibilitas internasional dengan mempromosikan pariwisata pedesaan di kawasan Asia Tenggara. Bersama Asosiasi Pariwisata Taiwan, Kaohsiung hadir dalam ajang Tourism Promotion Fair yang berlangsung di Bandung dan Jakarta, menjadikan Indonesia sebagai titik strategis dalam pengembangan pasar wisata regional.

Dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Dinas Pertanian Kaohsiung, Gao Zhen-Yuan, kunjungan promosi ini menyoroti program unggulan bertajuk “Farm a Day in Kaohsiung. Melalui booth interaktif, pengunjung diperkenalkan pada berbagai paket wisata komunitas dari wilayah pedesaan Kaohsiung seperti Yong’an Xingang, Dashu Longmu, dan Liugui Xinfā, lengkap dengan produk kreatif khas lokal seperti bamboo dragonfly, sapu mini buatan tangan dari komunitas Pabrik Gula Qishan, hingga tatakan bordir bermotif tradisional dari Sunlight Xiaolin.

Baca juga : Kampanye Go Green with Taiwan, Ciptakan Masa Depan Lebih Berkelanjutan dengan Teknologi dan Kesadaran

Dengan konsep slow travel, “Farm a Day” mengajak wisatawan untuk tidak sekadar mengunjungi tempat wisata, tetapi benar-benar menyelami kehidupan pedesaan, dari menikmati kuliner khas, berinteraksi dengan warga lokal, hingga mengenal tradisi dan budaya setempat yang berpadu harmonis dengan modernitas Kaohsiung.

Booth Kaohsiung sukses menarik perhatian lebih dari 500 peserta yang hadir, termasuk 250 pelaku industri pariwisata lokal Indonesia yang terlibat dalam sesi diskusi dan penjajakan kerja sama. Respons positif datang dari berbagai pihak, termasuk Ketua ASTINDO, Pauline Suharno, yang menyampaikan apresiasinya:

“Saya sangat menantikan pengembangan wisata pedesaan Kaohsiung. Konsep slow travel ini sangat cocok dengan selera wisatawan Indonesia yang kini mulai mencari pengalaman mendalam, bukan sekadar destinasi. ASTINDO siap mendukung promosi ‘Farm a Day’ agar makin banyak wisatawan kita merasakan keindahan Kaohsiung.”

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan agen perjalanan ternama, Mrs. IMA, yang melihat potensi besar Kaohsiung sebagai destinasi insentif:

“Kaohsiung adalah kota yang indah. Saya berharap bisa membawa lebih banyak rombongan wisata insentif ke sana untuk merasakan langsung pengalaman unik Farm a Day.”

Kepala Dinas Pertanian Kaohsiung, Yao Zhi-Wang, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar paket wisata biasa, melainkan bagian dari strategi besar untuk membangun desa sebagai pusat revitalisasi dan keberlanjutan:

“Farm a Day adalah bentuk nyata diplomasi kota dan ekspor soft power kami. Dengan membangun merek komunitas pedesaan melalui pengalaman langsung dan pemasaran kreatif, kami ingin menghadirkan sisi lain Taiwan yang hangat, ramah, dan penuh nilai budaya. Kami akan terus memperluas peta pariwisata global dengan kolaborasi lintas sektor.”

Melalui partisipasinya dalam Tourism Promotion Fair di Indonesia, Kaohsiung tidak hanya mempromosikan destinasi, tetapi juga membangun jembatan kolaborasi antarnegara. Program “Farm a Day in Kaohsiung” menjadi bukti nyata bahwa wisata bisa menjadi sarana pertukaran budaya yang mendalam dan berkelanjutan. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)