Beritakota.id, Jakarta – Harga emas melonjak tajam pada hari Senin, ke level tertinggi dalam sebulan karena melemahnya dolar dan imbal hasil obligasi AS. Harga menyentuh level tertinggi sejak 18 Juni pada $3.407,80 per troy ons.
Dolar AS terus melemah di tengah perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump dan munculnya kekhawatiran pasar terkait minat Presiden yang ingin mengendalikan kebijakan moneter negara tersebut. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa Presiden Trump mengancam akan memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam upaya memaksa bank sentral menurunkan suku bunga meskipun inflasi masih menjadi perhatian.
Baca juga : Harga Emas Menguat Bersama Dengan Melemahnya Dolar AS
Di hari Rabu sebelumnya, Bloomberg memberitakan bahwa Trump kemungkinan akan segera memecat Ketua Fed Jerome Powell. Alhasil, pasar bergerak sesuai dengan dolar yang melemah tajam dan imbal hasil obligasi pemerintah juga turun. Pergerakan tersebut berbalik ketika Trump mengumumkan bahwa ia tidak memiliki rencana saat ini untuk menggulingkan Ketua Fed. Disisi lain, pelaku pasar terlanjur trauma. Mereka melihat adanya risiko jika independensi Fed hilang.
Dolar AS terakhir kali melemah tajam, dengan indeks dolar ICE terakhir kali turun 0,62 poin menjadi 97,86. Imbal hasil obligasi pemerintah AS juga melemah, dengan imbal hasil obligasi dua tahun AS terakhir kali turun 2,6% menjadi 3,854%, sementara imbal hasil obligasi 10 tahun turun 5,7 poin menjadi 4,366%. (Lukman Hqeem)