Kepala BAPANAS Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Saat Nataru

Kepala BAPANAS, ArIef Prasetyo Adi. (Herman Effendi/Beritakota.id)
Kepala BAPANAS, ArIef Prasetyo Adi. (Herman Effendi/Beritakota.id)

Beritakota.id, Jakarta – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, pemerintah memastikan ketersediaan bahan pangan pokok strategis dalam kondisi aman dan mencukupi. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional dalam Rapat Koordinasi Pengamanan HBKN Nataru 2024 di Jakarta pada Kamis (05/12/2024).

Kepala BAPANAS, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. “Kami telah menyelesaikan rapat koordinasi dengan seluruh pihak, mulai dari hulu hingga hilir. Alhamdulillah, berdasarkan laporan yang diterima, mayoritas kebutuhan pangan jelang Nataru dalam kondisi aman dan stabil,” ucap Arief.

Arief menyoroti ketersediaan beras sebagai salah satu komoditas utama. Stok beras di Perum Bulog saat ini mencapai 2,07 juta ton, jumlah tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. “Dengan stok ini, kami optimis andil beras terhadap inflasi nasional dapat ditekan. Bahkan Presiden menyebut bahwa stok beras Bulog di atas 2 juta ton adalah capaian luar biasa,” jelasnya.

Baca juga : Kepala BAPANAS Serah Terimakan 5 Unit Kendaraan SPHP

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak. “Target awal kami adalah 1,2 juta ton untuk akhir tahun, namun kini bisa mencapai 2 juta ton. Ini adalah kabar baik yang memberikan ketenangan bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain beras, ketersediaan pangan pokok lainnya juga berada dalam kondisi aman. Direktur Komersial ID FOOD, Nina Sulistyowati, melaporkan stok sejumlah komoditas yang dikelola pihaknya, termasuk daging ayam dan telur di 20 ton. Kemudian daging kerbau 27.814 ton dengan harga sekitar Rp 60 ribu/kg. Kemudian daging sapi 4.269 ton dengan harga sekitar Rp 80 ribu/kg. Gula pasir dengan stok gula kristal putih mencapai 20 ribu ton, sementara raw sugar diperkirakan akan tiba sebanyak 62 ribu ton pada akhir Desember. “Kami juga memastikan kesiapan ID FOOD mendukung program bantuan pangan, terutama untuk penanganan stunting,” papar Nina.

Dalam upaya menstabilkan harga minyak goreng, NFA berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengoptimalkan distribusi Minyakita. “Bulog dan ID FOOD siap menjadi offtaker untuk menyerap Minyakita dan mendistribusikannya ke daerah-daerah dengan harga yang sesuai arahan Menteri Perdagangan. Bulog, dengan 15 ribu gudang yang dimilikinya, siap menjadi mitra utama,” tegas Arief.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnu Broto, menyatakan komitmennya untuk memastikan distribusi Minyakita lebih merata. “Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) Minyakita saat ini mencapai 200.416 ton. Fokus kami adalah memastikan distribusinya sehingga harga di pasar bisa turun,” jelas Bambang

Arief juga mengimbau pemerintah daerah untuk terus memperkuat stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sebagai bagian dari strategi jangka panjang. “Kerja sama antar daerah harus berjalan optimal. Misalnya, jika ada panen cabai di Jawa Timur, pasokan harus bisa segera dikirim ke daerah lain seperti Jakarta untuk menekan harga,” katanya.

Ia menambahkan, koordinasi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha telah memberikan dampak signifikan, terutama sejak pandemi COVID-19. “Indonesia mampu menghadapi tantangan pangan global dengan baik. Ini adalah hasil kolaborasi semua pihak yang perlu terus kita tingkatkan,” tutup Arief. (Herman Effendi/Lukman Hqeem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *