Beritakota.id, Jakarta – Dolar melemah pada hari Rabu (23/07/2025), sementara yen melemah setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Jepang. Kesepakatan ini memperkuat keyakinan akan lebih banyak kesepakatan menjelang batas waktu tarif yang akan datang. Greenbacks telah menjadi salah satu yang paling terpuruk sejak Donald Trump mengumumkan tarif besar-besaran terhadap mitra dagang pada 2 April, namun ia kemudian menunda dan menangguhkan sebagian besar bea masuk karena pemerintahannya mengupayakan kesepakatan dagang bilateral.
Baca juga : Yen Melemah Seiring Penguatan Dolar AS
Yen dalam perdagangan USD/JPY mencapai level terkuatnya sejak 11 Juli di 146,20 per dolar AS setelah berita perdagangan tersebut, tetapi berbalik melemah setelah laporan bahwa Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba berencana untuk mundur bulan depan. Yen terakhir kali mencapai 146,92.
Trump mengatakan bahwa tarif 15% telah ditetapkan untuk impor dari Jepang, turun dari tarif 25% yang diperkirakan akan berlaku mulai 1 Agustus, dan menambahkan bahwa negara Asia tersebut akan berinvestasi $550 miliar di Amerika Serikat.
Pelemahan dolar tampaknya menjadi proposisi. Jelas, ada sedikit sentimen dovish yang menjangkiti pasar saat ini seputar dolar AS, sebagaimana terlihat di pasar obligasi.
Indek dollar (DXY) di level 97,48 setelah penurunan tiga hari, mendekati level terendah sejak 10 Juli. Indeks tersebut telah turun 6,6% sejak pengumuman tarif “Hari Pembebasan” Trump pada 2 April.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintah lebih mementingkan kualitas perjanjian perdagangan daripada waktunya. Saat disinggung masalah batas waktu apakah akan dapat diperpanjang bagi negara-negara yang terlibat dalam perundingan produktif dengan Washington, Bessent mengatakan Trump akan membuat keputusan itu.
Ketidakpastian mengenai status tarif global inilah yang pada akhirnya telah menjadi beban besar bagi pasar valuta asing. Hal ini membuat sebagian besar mata uang diperdagangkan dalam kisaran yang ketat, disisi lain bursa saham unggulan di Wall Street bahkan mampu mencapai titik tertinggi baru.
Industri otomotif Jepang yang sangat penting dan impor beras menjadi poin penting dalam perundingan dagang yang berlarut-larut dengan AS. Trump mengatakan Jepang akan membuka perdagangan untuk mobil, truk, beras, dan produk pertanian tertentu dari AS, di antara barang-barang lainnya.
Ishiba mengatakan kepada wartawan di Tokyo bahwa kesepakatan itu akan menetapkan tarif 15% untuk impor kendaraan Jepang. Ishiba, yang koalisinya yang berkuasa kehilangan mayoritas dalam pemilihan majelis tinggi pada hari Minggu, akan mengumumkan pengunduran dirinya pada akhir bulan depan, media Jepang melaporkan pada hari Rabu.
Kesepakatan dagang dengan Jepang dapat membuka jalan bagi lebih banyak kesepakatan, termasuk dengan Eropa. Trump mengatakan negosiator dari Uni Eropa akan berada di Washington pada hari Rabu.
Berita tersebut mendorong penguatan dolar Australia dan Selandia Baru, ditengah sikap kehati-hatian pasar. Dolar Australia dalam perdagangan AUD/USD menguat 0,19% menjadi $0,6568, sementara dolar Selandia Baru dalam perdagangan NZD/USD menguat 0,25% menjadi $0,60175. Poundsterling sendiri sedikit berubah di $1,3527 dalam perdagangan GBP/USD.
Euro berada di $1,1737 dalam perdagangan EUR/USD, turun 0,15% tetapi masih mendekati level tertinggi empat tahun yang dicapainya di awal bulan. Mata uang tunggal ini telah melonjak lebih dari 13% tahun ini karena investor mencari alternatif selain aset AS. Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada hari Kamis setelah delapan kali pemotongan suku bunga berturut-turut, dengan prospek tarif AS yang lebih tinggi dari perkiraan.
Hal yang juga membebani pikiran investor adalah kekhawatiran tentang independensi Federal Reserve, mengingat Trump telah berulang kali mengecam Ketua Jerome Powell dan mendesaknya untuk mengundurkan diri karena keengganan bank sentral untuk memangkas suku bunga. Bessent pada hari Senin mengambil sikap yang lebih lunak, dengan mengatakan Powell tidak perlu segera mengundurkan diri, seraya menambahkan bahwa ia harus menunggu hingga akhir masa jabatannya pada bulan Mei jika ia mau. (Lukman Hqeem)