Beritakota.id, Jakarta – J&T Express, perusahaan logistik berskala global, meluncurkan kampanye literasi digital bertajuk “3C: Cek, Curiga, Cancel” sebagai langkah preventif menghadapi maraknya penipuan online yang mengatasnamakan jasa pengiriman. Dalam kampanye ini, J&T Express menggandeng aktris ternama Asmara Abigail, yang juga pernah menjadi korban penipuan digital.

Kampanye “3C” bertujuan mengedukasi masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang kian canggih, dengan tiga langkah sederhana:

  • Cek keaslian informasi yang diterima,
  • Curiga terhadap detail pengiriman seperti nomor resi,
  • Cancel atau abaikan dan laporkan jika ditemukan indikasi mencurigakan.

Herline Septia, Brand Manager J&T Express, menyampaikan bahwa kampanye ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penipuan digital.

Baca juga : 5 Langkah Cepat Bayar TPayLater dengan Mudah

“Edukasi mengenai penipuan digital sangat penting, terlebih dengan modus yang semakin marak. Pengalaman pribadi Asmara yang menjadi korban kami harap dapat membuat pesan kampanye ini lebih relatable dan mudah dipahami masyarakat,” ujar Herline, Jumat (26/9/2025).

Dalam konferensi pers peluncuran kampanye, Asmara Abigail membagikan pengalamannya saat menjadi korban penipuan. Ia mengaku menerima pesan melalui iMessage yang menginformasikan bahwa paket yang dikirim bermasalah karena alamat tidak terbaca. Pesan tersebut menyertakan tautan untuk memperbaiki alamat serta membayar biaya tambahan sebesar Rp 9.000.

Tanpa rasa curiga, Asmara mengikuti instruksi dalam pesan tersebut. Namun, alih-alih menyelesaikan masalah, ia justru kehilangan dana senilai Rp 70 juta akibat tautan palsu tersebut.

“Pas aku fokus, aku gak mikir panjang. Masa iya perusahaan sebesar ini pakai iMessage. Tapi cara mereka nulisnya profesional banget, jadi aku percaya. Aku klik link-nya dan ikuti instruksi. Ternyata itu jebakan,” jelas Asmara.

Setelah menyadari telah tertipu, Asmara segera menghubungi pihak J&T Express untuk klarifikasi. Dari penelusuran yang dilakukan, pihak J&T memastikan bahwa paketnya tidak mengalami kendala dan telah sampai dengan aman di alamat tujuan.

“Tim J&T kasih penjelasan lengkap, tunjukkan tracking pengiriman dari awal sampai akhir. Ternyata, informasi soal alamat rusak itu bohong,” tambahnya.

Melalui kampanye “3C”, J&T Express berharap masyarakat menjadi lebih kritis dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang mencurigakan, terutama yang mengatasnamakan jasa pengiriman. Perusahaan juga menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengirimkan pesan melalui iMessage atau meminta pembayaran tambahan melalui tautan pihak ketiga.

Asmara mengapresiasi langkah J&T yang tidak hanya membantu dirinya menyelesaikan masalah, tetapi juga melibatkannya dalam kampanye edukasi.

“Aku salut banget sama J&T Express. Meskipun aku yang salah, mereka tetap bantu dan jelaskan semuanya dengan baik. Jadi waktu mereka ajak aku terlibat dalam kampanye 3C, aku langsung setuju. Ini penting banget supaya orang lain gak mengalami kejadian seperti aku,” tegas Asmara.

Sebagai perusahaan logistik yang mengedepankan kepercayaan pelanggan, J&T Express berharap kampanye ini bisa menjangkau masyarakat luas dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi serta tidak mudah tertipu oleh informasi palsu. (Herman Effendi / Lukman Hqeem)