Beritakota.id, Jakarta – Dolar AS kembali menguat pada perdagangan hari Kamis (02/10/2025) setelah Mahkamah Agung AS menyatakan akan mendengarkan argumen pada bulan Januari mengenai upaya Presiden Donald Trump untuk mencopot Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, sehingga ia tetap menjabat untuk saat ini. Kekhawatiran pasar tentang independensi The Fed kini menjadi prioritas kedua untuk beberapa bulan ke depan. Indeks dolar naik tipis 0,1% menjadi 97,80, setelah empat hari berturut-turut melemah, karena para pedagang mempertimbangkan lamanya penutupan pemerintah AS dan dampaknya terhadap rilis data ekonomi.
Sementara itu, penutupan (Shutdown) pemerintah AS telah menghambat aliran data ekonomi federal di saat ketidakpastian dan perpecahan di antara para pembuat kebijakan. Pemerintahan Trump pada hari Rabu membekukan $26 miliar untuk negara-negara bagian yang condong ke Demokrat, menindaklanjuti ancaman untuk menggunakan penutupan tersebut guna menargetkan prioritas Demokrat. Ada sebagian keyakinan bahwa kebuntuan ini akan berlangsung antara satu atau dua minggu, meskipun ada pandangan minor pada kemungkinan penutupan yang lebih lama.
Baca juga : Harga Emas Dan Bursa Saham Luruh, Dolar AS Menguat Kembali
Jumlah penggajian swasta AS secara tak terduga turun sebesar 32.000 bulan lalu setelah penurunan 3.000 yang direvisi turun pada bulan Agustus, menurut data yang dirilis oleh ADP pada hari Rabu. Investor telah berfokus pada laporan ini untuk mendapatkan petunjuk baru tentang kesehatan tenaga kerja, karena penutupan berarti laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja yang lebih komprehensif dan dipantau secara ketat untuk bulan September tidak akan dipublikasikan pada hari Jumat. Aktivitas manufaktur AS juga sedikit meningkat pada bulan September, meskipun pesanan baru dan lapangan kerja melemah karena pabrik-pabrik bergulat dengan dampak tarif besar-besaran Trump.
Terhadap yen, dolar diperdagangkan pada 147,305 yen, naik 0,2% dari level akhir AS. Euro berada di level $1,1725, turun 0,04% sejauh ini di Asia, setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Amerika Serikat akan memberikan intelijen kepada Ukraina untuk serangan rudal jarak jauh terhadap infrastruktur energi Rusia. Poundsterling stabil di level $1,3474. Dolar Australia melemah 0,1% menjadi $0,6608, sementara kiwi mencapai $0,58145, sedikit berubah pada awal perdagangan. (Lukman Hqeem)