Beritakota.id, Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono memaparkan strategi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mengembalikan peran strategis koperasi sebagai penggerak utama ekonomi rakyat. Dalam acara Talkshow 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menkop Ferry menjelaskan fokus utama adalah membangun ekonomi dari desa, sesuai dengan implementasi Asta Cita ke-6.

Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih: Ujung Tombak Ekonomi Desa

Menkop Ferry menegaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi tersebut. Melalui Instruksi Presiden (Inpres) dan Peraturan Presiden (Perpres) terkait, pemerintah berhasil meluncurkan dan melegalisasi pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia.

“Sudah terlalu lama masyarakat desa hanya menjadi objek dalam sistem ekonomi. Melalui Kopdes/Kel Merah Putih, masyarakat desa kini menjadi subjek ekonomi yang memiliki badan usaha sendiri,” ungkap Menkop Ferry.

Digitalisasi dan Relaksasi Regulasi: Kunci Hadapi Tantangan

Menyadari tantangan digitalisasi dan keterbatasan infrastruktur di desa, Kemenkop mengambil langkah inovatif. Digitalisasi menjadi fokus utama, termasuk pengembangan sistem pengumpulan data desa menggunakan teknologi drone geospasial dan pelatihan masyarakat.

“Kami mengumpulkan 280 parameter data untuk mendukung pengembangan kopdes,” jelas Ferry.

Selain itu, relaksasi regulasi juga dilakukan mulai dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hingga kementerian terkait lainnya, memberikan ruang bagi Kopdes Merah Putih untuk beroperasi secara efektif.

Kedaulatan Pangan dan Peran Off-taker Kopdes

Koperasi Desa Merah Putih diarahkan menjadi off-taker produk pertanian desa, menyediakan fasilitas seperti cold storage dan dryer untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kedaulatan pangan yang didasarkan pada potensi ekonomi lokal.

“Kami percaya Presiden Prabowo berhasil menjaga stabilitas pangan nasional, sehingga harga pangan tetap terkendali,” kata Menkop.

Membangun Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Menkop Ferry Juliantono menekankan bahwa Asta Cita ke-6, yaitu membangun dari desa, bertujuan untuk mengatasi berbagai problem sosial di desa, termasuk praktik rentenir dan dominasi middle man.

“Dengan mulai operasionalisasi Kopdes Merah Putih pada Oktober ini, fungsi Koperasi bisa dieksekusi dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Dengan peran sebagai penyalur yang efisien, koperasi diharapkan dapat memperpendek mata rantai distribusi, membuat harga lebih terjangkau, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa. Target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% juga sangat bergantung pada keberhasilan pengembangan ekonomi di desa-desa. Melalui langkah strategis ini, koperasi desa diharapkan menjadi tulang punggung baru dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.