Menteri PKP : Pembangunan Rumah Panggung dari Program CSR Akan Dilaksanakan Di Kawasan Pesisir

Kredit foto : Ristyan Mega Putra/ Biro Komunikasi Publik Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)
Kredit foto : Ristyan Mega Putra/ Biro Komunikasi Publik Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)

Beritakota.id, Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan Penyerahan 30 Unit Rumah Panggung dan Kendaraan Ambulance dari Program CSR dari PT. Harum Energy / PT. Santan Batubara kepada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Muara Angke, Jakarta Utara yang berhak menerima bantuan perumahan.

Pembangunan rumah apung hasil CSR ini merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah membangun dan merenovasi rumah tidak layak huni dengan biaya Rp 150 juta per unit rumah sehingga dana CSR yang diserahkan oleh PT. Harum Energy/ PT. Santan Batubara senilai Rp 4,5 M serta Rp 300 juta untuk bantuan mobil ambulan.

“Para pengusaha itu hebat karena mau memberikan bantuan bagi masyarakat kurang mampu. PT. Harum Energy telah percaya kepada Kementerian PKP untuk menyalurkan CSR nya lewat program pembangunan rumah apung bagi masyarakat di Muara Angke,” ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait dalam keterangan resminya kepada Beritakota.id, Minggu (20/4/2025).

Baca Juga: Menteri PKP Dorong Pengusaha Salurkan CSR Untuk Perumahan Rakyat

Menurut Menteri PKP, semangat gotong royong ini perlu ditiru dan dilaksanakan oleh para pengusaha di Indonesia. Hal itu dikarenakan masih banyak masyarakat Indonesia yang masih membutuhkan bantuan perumahan di seluruh wilayah Indonesia.

“Inilah Indonesia baru yakni semangat gotong royong dimana orang yang kaya dan sukses membantu rakyat yang kurang mampu. Pembangunan rumah apung sebanyak 200 unit ini sudah diinisiasi oleh Presiden Bapak Prabowo Subianto saat dirinya menjadi Menteri Pertahanan dan biaya pembangunan rumah apung ini juga tidak menggunakan dana APBN tapi uang pribadi beliau. Dan sekarang Bapak Laurance Barki dari PT. Harum Energy ikut membantu 30 unit” tandasnya.

Menteri PKP juga berharap ke depan anak-anak nelayan yang tinggal di sini bisa sukses seperti para pengusaha. Apalagi masih banyak nelayan yang tinggal di kawasan pesisir yang membutuhkan bantuan rumah apung karena garis pantai di daerah ini masih cukup panjang.

“Setelah di Muara Angke program ini akan dilanjutkan di Subang, Jawa Barat,” katanya.

Prosesi penyerahan rumah apung sebanyak 30 unit diberikan untuk masyarakat yang tinggal di RT 06 dan RT 07 di wilayah RW 022 Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara di Taman Bermain Anak “Patriot” Muara Angke, Jakarta Utara.

Baca Juga: MEGABUILD Indonesia 2025 Segera Digelar Bahas Program 3 Juta Rumah

Penyerahan Rumah Panggung secara simbolis diserahkan oleh Menteri PKP kepada Ketua RT 06 Bapak Warya dan dari Rektor Unhan kepada Ketua RT 07 Bapak Sukari. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan kendaraan ambulance dari PT Harum Energy / PT. Regional Batubara oleh Laurance Barki kepada Ketua RW 022 Bapak Bani Sadar. Selain itu juga dilaksanakan penyerahan Piagam Penghargaan Penghargaan dari Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza, S.I.P, M.A, M.Sc, Ph.D kepada PT. Harum Energy dan PT. Santan Batubara.

Menteri PKP juga menandatangani Prasasti Penyerahan Rumah Panggung dan Kendaraan Ambulance Program CSR dari PT. Harum Energy PT. Santan Batubara kepada masyarakat yang berhak menerima bantuan perumahan.

Pada kegiatan tersebut, Menteri PKP juga mengecek salah satu rumah warga penerima bantuan. Dirinya menaiki tangga ke rumah panggung dan melihat isi rumah dan fasilitas yang ada di dalamnya.

Selain itu, di kampung nelayan tersebut, Menteri PKP juga membeli hasil laut berupa ikan asin hasil olahan masyarakat yang dibagikan kepada tim kebersihan, awak media serta para pegawai Kementerian PKP yang bertugas.

“Say juga sudah belanja ikan asin dari masyarakat di sini. Kita beli ikan asin dengan paket harga Rp 500 rb sebanyak 200 paket dengan total biaya Rp100 juta. Mari kita beli produk dalam negeri agar kita tidak tergantung dari orang lain dan mampu berdiri di atas kaki kita sendiri. Ketahanan energi dan pangan harus diusahakan dari rakyat Indonesia,” terangnya.

Salah satu warga Lansia yakni Ramlah (68 tahun) yang mendapat bantuan rumah panggung. Nenek Ramlah merasa terharu dan menangis dihadapan Menteri PKP BI tidak menyangka bisa mendapat bantuan rumah panggung padahal dirinya dulu pernah menolak bantuan tersebut.

Dirinya yang sehari-hari juta sebagai pengupas kerang hanya berpenghasilan Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu tergantung jumlah kerang yang berhasil dikupas. Saat ini dirinya mengaku senang dan nyaman tinggal di rumah panggung karena gratis dari pemerintah.

“Alhamdulillah pak. Sekarang rumah saya jadi bagus dan layak. Saya percaya pemerintah bisa membuat rumah saya jadi layak,” ujarnya sambil terisak haru.

Presiden Direktur PT. Harum Energy Laurence Barki menjelaskan jumlah dana CSR yang disalurkan untuk pembangunan 30 rumah panggung senilai Rp 4,5 M.

“Biaya pembangunan per unit rumah Rp 150 juta sehingga dana CSR yang diserahkan oleh PT. Harum Energy/ PT. Santan Batubara senilai Rp 4,5 M serta Rp 300 juta untuk bantuan mobil ambulan. Kami siap mendukung program perumahan Kementerian PKP,” tandasnya.

Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza, S.I.P, M.A, M.Sc, Ph.D menyatakan peresmian dan penyerahan rumah panggung yang dinisiasi oleh Menteri PKP berkolaborasi dengan Unhan.

“Pembangunan rumah panggung dan rumah apung ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat Unhan. Kami berterimakasih kepada Kementerian PKP yang terus melanjutkan kecil pro rakyat Presiden Prabowo Subianto ini,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *