Merugi, Datsun Hentikan Penjualan di Indonesia

mobil

Beritakota.id, Jakarta-  Setelah General Motors (GM) menyatakan akan berhenti untuk berjualan mobil di dalam negeri, kini giliran Mobil Datsun.  Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika, pihak PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sebagai induk perusahaan Datsun di Indonesia memang sudah membuka pembicaraan bahwa mereka akan berhenti jualan mobil merek tersebut.

Informasi mengenai mundurnya Datsun di pasar otomotif Indonesia memang belum disampaikan secara resmi ke publik. Bahkan kata Putu, NMI belum sempat membicarakan hal tersebut ke Agus Gumiwang Kartasasmita Menteri Perindustrian (Menperin).

“Datsun sedang mencari waktu untuk bisa melapor kepada Menteri Perindustrian, tetapi saat ini Menperin memang sedang sibuk-sibuknya mendampingi Pak Presiden Jokowi ke Korea Selatan,” papar Putu, di Jakarta, mengutip laman Carmudi Indonesia.

Putu menambahkan bahwa sebenarnya Datsun sedang mencari waktu yang tepat untuk umumkan pengunduran dirinya dari Indonesia.

“Datsun ingin menyampaikan juga secara resmi. Datsun sudah berkomunikasi kepada saya di telepon, tapi saat itu saya sedang berada di Jepang kemarin. Lewat sambungan telepon mereka (NMI) bilang ingin melapor bahwa ada perubahan strategi karena kita posisinya seperti ini (penjualan kurang cemerlang),” sambung dia.

Datsun mulai menancapkan taringnya di Indonesia pada 2014. Saat ini Datsun punya tiga produk yang ditawarkan ke konsumen di Indonesia, Datsun GO, Datsun GO+, dan Datsun Cross. Sayangnya produk Datsun kurang mendapat sambutan baik di dalam negeri.

Merujuk pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan ritel (diler ke konsumen) Datsun periode Januari-Agustus sebanyak 5.646 unit atau turun sekira 21 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Salah satu penyebab Datsun mundur karena skala penjualannya tidak mencukupi untuk skala bisnis. Itu harus diperhitungkan break even point (BEP), nah mereka tidak berhasil mencapai tahap BEP, BEP mereka di bawah itu,” terang Putu.

Mundurnya Datsun dari pasar Indonesia menurut Putu merupakan hal biasa. Apalagi persaingan antar merek mobil di Indonesia semakin ketat. “Hal wajar ya, itu sebatas bisnis dan persaingan produk saja,” pungkas Putu.

 

(Iin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *