Beritakota.id, Jakarta – Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof. Tjandra Yoga Aditama menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus dievaluasi.
Menurutnya evaluasi tersebut sangat diperlukan guna meminimalisir kasus keracunan makanan kepada siswa-siswa sekolah di Indonesia.
“Pertama, evaluasi terjadinya keracunan dan langkah pencegahannya di masa mendatang,” ujar Prof Tjandra pada talkshow yang bertemakan Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa Melalui Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di ANTARA Heritage, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: BGN Ancam Tutup SPPG Kalau Kedapatan Masak MBG Sebelum Pukul 12 Malam
Prof. Tjandra mengatakan dari sudut pandang epidemiologis, ada 12 ribu kasus keracunan sudah sangat banyak dan mampu dipelajari untuk mencegah kasus yang sama di masa depan.
Prof. Tjandra menambahkan status gizi makanan yang disajikan juga perlu dievalusi. Mulai dari prinsip gizi dan kesehatan, serta survei ilmiah hingga dampak.
“Gizi harus bisa dijamin sehingga survei dapat menampilkan hasil terbaik,” kata dia.
Sedangkan yang terakhir, Prof. Tjandra mengusulkan evaluasi dengan membuka berbagai kemungkinan pelaksanaan program yang lebih baik.
Menurutnya, evaluasi terhadap kasus keracunan ini dapat menganalisis banyak hal yang kemungkinan adalah faktor penyebabnya.
“Jadi 3 evaluasi, evaluasi keracunan. Evaluasi-evaluasi ini membuka berbagai opsi yang mungkin saja bisa jadi,” pungkasnya.


