Munas XII, ASPERAPI Mengaku Tidak Terdampak Kebijakan Efisiensi Anggaran 2025

Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) menggelar musyawarah nasional XII selama dua hari yang dimulai pada 21 hingga 22 Februari 2025 di JIExpo Kemayoran. (Foto/Fadli Beritakota.id)
Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) menggelar musyawarah nasional XII selama dua hari yang dimulai pada 21 hingga 22 Februari 2025 di JIExpo Kemayoran. (Foto/Fadli Beritakota.id)

Beritakota.id, Jakarta – Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) menggelar musyawarah nasional XII selama dua hari yang dimulai pada 21 hingga 22 Februari 2025 di JIExpo Kemayoran.  ASPERAPI sendiri merupakan organisasi yang mewadahi perusahaan-perusahaan pameran dan MICE di Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) Hosea Andreas Runkat mengatakan ASPERAPI telah memiliki 17 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan mereka kali ini hadir semua dalam munas kali ini.

Mengusung tema ‘’Inovasi, Kolaborasi, dan Transformasi MICE untuk mencapai Indonesia Emas’’ munas ini bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu destinasi MICE di kancah global.

“17 DPD hadir semua, munas ini merupakan bagian AD/ART kami. Munas ini sebagai kolaborasi pusat daerah, hadir juga dari Kementerian Pariwisata, Perdagangan, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) baik stakeholder pemerintah dan industri. Dimana mereka memberikan masukan dan pandangan yang konstruktif, menunjukkan semangat kolaborasi yang tinggi di antara anggota ASPERAPI,’’ ungkap Andreas kepada Beritakota.id, di JIExpo Kemayoran, Sabtu (21/2/2025).

Baca Juga: Dampak Efisiensi Anggaran, Pramono Bakal Ganti Snack dengan Rebus-rebusan

Andreas mengatakan, saat ini sebanyak 700 perusahaan yang tergabung dalam ASPERAPI dan lima top lyer dunia atau stakeholder pameran sudah ada di ASPERAPI jadi investasi mereka juga cukup besar.

‘’Kehadiran para pemain pameran ini juga turut memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai Rp 80 hingga Rp 100 triliun,’’ sebutnya.

Menyikapi kebijakan pemerintah soal efesiensi anggaran, ASPERAPI mengaku tidak masalah dari segi pameran. Menurutnya, pameran dari dulu dibangun atas dasar bisnis dan dirunning oleh bisnis. Adapun dampak, menurutnya tidak terlalu siginifikan paling 10 %  karena lebih kepada sponsorship, dan kebanyakan 80 % lebih event trade dan itu swasta.

‘’Dan kami belum mendapatkan keluhan apa-apa dari member, kecuali dari daerah. Karena kalau daerah ini main pameran dan event, dan eventnya mereka terdampak. Kalau yang di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya mereka main pameran. Saya juga sampaikan ke teman-teman di pusat tolong kita kolaborasi dengan teman-teman event, kita kolaborasi dengan eo-eo lain kita bantu yang memang sedang terdampak. Kami berharap melalui GIPI pesarta dari internasional datang ke hotel-hotel, mereka stay, dan spending restoran-restoran,’’pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *