NFA Dorong Pemda Siapkan APBD Khusus Pangan

Kepala BAPANAS, Arief Prasetyo Adi (Istimewa).

Beritakota.id, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengimbau seluruh kepala daerah di Indonesia untuk menyiapkan subsidi pangan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Langkah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.

Menurut Arief, alokasi APBD khusus pangan sangat penting dalam menjaga daya beli masyarakat sekaligus mengendalikan laju inflasi.

“Saya berharap para bupati dapat menyusun dan menyiapkan APBD khusus pangan agar Gerakan Pangan Murah yang telah kita jalankan dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” ujar Arief dalam Rapat Koordinasi di Kamis (3/4/2025).

Secara umum, lanjut Arief, ketersediaan komoditas pangan selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini dalam kondisi stabil. Pasokan pangan dari petani dan peternak ke seluruh pasar nasional juga relatif meningkat sehingga stok pangan terjaga dengan baik.

“Sebagai contoh, stok beras di Perum Bulog mengalami peningkatan dari 2 juta menjadi 2,29 juta ton, dan akan terus ditambah hingga mencapai 3 juta ton serapan setara beras,” jelasnya.

Sebagai bagian dari upaya stabilisasi harga, Badan Pangan Nasional bersama pemangku kepentingan telah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 2.634 kali di berbagai daerah sepanjang periode Januari hingga Maret 2025. Sementara itu, operasi pasar murah yang melibatkan kementerian/lembaga, BUMN, pelaku usaha, dan sektor swasta telah dilaksanakan di 3.751 titik di seluruh Indonesia.

Untuk penyaluran Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H/2025 M, realisasinya telah mencapai 70 ribu ton dari target 150 ribu ton untuk periode HBKN.

“Kami mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan yang telah berperan aktif dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya selama periode libur Nyepi dan Idulfitri,” ujar Arief.

Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso, mengonfirmasi bahwa harga gabah dan beras di sejumlah daerah tetap stabil. Namun, ia menyoroti adanya antrean truk pengangkut beras di beberapa gudang Bulog yang perlu segera diantisipasi.

“Saya sudah menyampaikan kepada direksi Bulog mengenai antrean truk di beberapa daerah. Hal ini perlu mendapat perhatian agar distribusi tetap lancar,” ujarnya.

Sementara itu, Yudianto Yosgiarso dari Pinsar Petelur Nasional mengapresiasi kerja keras Badan Pangan Nasional dalam menjaga stabilitas harga telur, baik di tingkat peternak maupun pasar umum.

“Kami sangat menghargai peran Badan Pangan Nasional dalam menjaga keseimbangan harga. Namun, kami juga berharap pemerintah terus mengawal harga di tingkat peternak agar tidak jatuh terlalu rendah,” ungkapnya.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga dan inflasi dapat dikendalikan, terutama dalam menghadapi momen hari raya besar yang kerap memicu kenaikan harga bahan pokok. (Herman Effendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *